Termakan Hoax, Penginapan di Gili Trawangan, Kosong
Pasca ditinggal oleh para pengunjungnya, kini Gili Trawangan menjadi sepi. Tingkat hunian di pulau ini bahkan bisa dikatakan nol persen. Padahal malam sebelum gempa, tingkat okupansinya mencapai 90persen.
Hal itu dikatakan oleh Rahmat Hendro salah satu pengelola penginapan di Gili Trawangan. “Okupansinya nol persen, setelah gempa semalam,” kata Rahmat saat dihubungi oleh ngopibareng.id.
Gili Trawangan sebenarnya sebuah dusun. Namanya sama, Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Lombok Utara. Gili Trawangan menjadi salah satu obyek wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Lombok.
Untuk mencapai Gili Trawangan, bisa dijangkau dengan perjalanan perahu milik warga dari Pelabuhan Pamenang di Lombok Utara. Perjalanan laut ditempuh kurang lebih selama 45 menit, bergantung kondisi ombak.
Rahmad menceritakan, saat terjadi gempa semalam, pengunjung Gili Trawangan sempat chaos. Apalagi di saat yang bersamaan informasi hoax berseliweran. Dalam informasi itu menyatakan tsunami sudah datang, warga diminta untuk menyelamatkan diri ke arah bukit. Asal tahu saja, Gili Trawangan merupakan satu-satunya Gili yang mempunyai bukit. Sedangkan dua Gili yang lain yaitu Gili Minuk dan Gili Air tak mempunyai bukit.
Sedanngkan informasi lain, menyebut jika pengunjung jangan mengungsi ke bukit karena bukit bakal longsor karena efek dari gempa. Akibat informasi yang simpangsiur ini, pengunjung menjadi terbelah. Satu kelompok ada yang mengungsi di bukit, kelompok lain mengungsi di lapangan bola setempat.
Saat ini pun para pengunjung sedang menunggu proses evakuasi di bibir pantai. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, isu untuk mengosongkan tiga gili, yaitu Gili Trawangan, Minuk, dan Air pasca-gempa di NTB pada Minggu 5 Agustus 2018 malam adalah tidak benar. Ia memberikan klarifikasi tersebut kepada awak media, Senin 6 Agustus 2018 siang.
"Tetap tenang, tak akan ada ancaman tsunami di tiga Gili. Itu hoaks. Tak ada kewajiban keluar dari wilayah Lombok dan Gili," katanya tegas.
Ia mengatakan jika ada wisatawan asing maupun domestik yang akhirnya ingin pergi dari tiga Gili, itu karena inisiatif pribadi untuk minta dievakuasi oleh petugas.
"Keadaan di sana sekarang sudah aman. Kami tidak pernah meminta untuk mewajibkan untuk dikosongkan. Silakan jika ada yang ingin tetap di sana," jelasnya.
Ia pun mempersilakan kepada seluruh wisatawan asing maupun domestik jika ingin tetap berlibur ke tiga Gili pasca-gempa terjadi. Sebab, menurut Sutopo, keadaan di tiga Gili sudah aman. (amr)
Advertisement