Terlilit Hutang, Dana Kampanye Trump Belum Dicairkan
Sejak Donald Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) pada tahun 2017, dia telah berhasil mengumpulkan uang untuk pemilihannya kembali dari kantong miliarder.
Namun, di antara jutaan orang yang membantunya mengucurkan lebih dari USD1,5 miliar atau sekitar Rp22 triliun ke dalam dana kampanye Trump, tak ada satupun dana dari kantong pribadinya. Padahal, Trump termasuk salah satu miliarder dunia.
Trump yang merupakan presiden miliarder pertama Amerika belum memberikan satu dolar pun untuk kampanye sendiri dalam menyambut pemilihannya kembali. Demikian dikutip dari Forbes, Selasa 3 November 2020.
Jika Trump tidak menulis cek sendiri pada hari pemilihan, dia akan menjadi Presiden miliarder pertama yang mengajukan tawaran ke Gedung Putih tanpa menyumbangkan uang untuk kampanyenya sendiri.
Calon presiden miliarder lainnya telah menghabiskan puluhan atau bahkan ratusan juta dolar untuk masuk ke dalam Gedung Putih mereka. Salah satunya adalah Michael Bloomberg yang telah menghabiskan lebih dari satu miliar.
Pengeluaran Trump tahun 2016 sejalan dengan kandidat miliarder sebelumnya. Dia memberikan USD66 juta (Rp970 miliar) untuk menjalankan Gedung Putih pertamanya.
Hingga kini, masih belum jelas mengapa Trump, yang diperkirakan berharta USD2,5 miliar (Rp36 triliun), tidak mengeluarkan uang untuk membuat dirinya terpilih kembali. Gedung Putih dan Organisasi Trump tidak menanggapi permintaan komentar.
Trump sejatinya pasti bisa menyumbangkan sesuatu untuk dirinya terpilih kembali. Tetapi, perusahaannya yang berbasis real estate telah terdampak oleh pandemi Covid-19.
Sementara itu, Forbes memperkirakan bahwa Trump memiliki sekitar USD160 juta atau Rp2.3 triliun dalam investasi likuid, dan dia harus membayar kembali atau menegosiasikan kembali hutang bisnis senilai USD900 juta Rp13.3 triliun yang akan jatuh tempo selama empat tahun ke depan.