Terlihat di Video Warga yang Gerebek Camat Asemrowo, Begini Penjelasan Staf Kecamatan Devi
Video viral yang mencatut Camat Asemrowo Khusnul Amin, tampak seorang perempuan yang ketakutan hingga bersembunyi di bawah kolong meja kerjanya ketika sekelompok warga sedang meluruk ruangan camat.
Adapun sosok perempuan yang bersembunyi di bawah kolong meja camat itu diketahui adalah staf Kecamatan Asemrowo, Devika Sari. Pada saat kejadian, perempuan yang akrab disapa Devi itu menegaskan, dirinya sedang tidak berduaan bersama camat di ruangan tersebut. Ada staf kecamatan lainnya, yakni Alfian Syarifudin yang juga mengikuti rapat koordinasi dengan camat.
"Memang saya dengan mas Alfian sedang di ruangan Pak Camat. Kita melakukan koordinasi yang siangnya itu ada Zoom Meeting. Makanya, kami prepare apa saja yang perlu disiapkan," kata Devi.
Saat sedang rapat koordinasi, Devi mengatakan, tiba-tiba datang segerombolan warga yang anarkis, seperti menggedor-gedor pintu ruang kerja camat. Tidak hanya itu, lanjut Devi, warga tersebut juga mencoba mendongkel jendela ruang camat dan berteriak-teriak meminta Khusnul menemui mereka.
"Saya sebagai seorang wanita yang tidak pernah mengalami hal seperti ini menjadi trauma. Banyak massa yang masuk. Terus misal, ada yang bawa senjata tajam, lalu saya diapa-apakan, saya takut," ucap dia.
Devi menyatakan, keberadaannya bersama Alfian di dalam ruang kerja camat itu murni melaksanakan rapat koordinasi. Sedangkan camat Khusnul pun menurutnya sudah berjanji menemui warga tersebut untuk mendengarkan aspirasi mereka.
Menurut Devi, semua staf bagian sekretariat juga telah mengetahui rapat koordinasi yang dilakukan oleh Camat Khusnul, bersama Alfian dan dirinya pada Senin 6 Januari 2025 pagi itu.
"Kenapa saya lari ke mejanya pak camat, ya saya ketakutan. Bukan karena saya melakukan sesuatu yang aneh-aneh dengan pak camat. Ndak ada. Di situ murni kami koordinasi. Baju saya juga utuh. Saya tidak melakukan apa-apa. Dan di sana saya bertiga," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Camat Asemrowo Khusnul Amin menyatakan, sosok yang terdapat dalam video viral tersebut memang dirinya. Insiden ini bermula dari penertiban bangunan liar (bangli) yang dilakukan pihaknya atas permintaan warga dan tokoh masyarakat. Penertiban pertama dilakukan di kawasan Dupak Rukun Barat. Kemudian penertiban di bawah jembatan jalan tol Asemrowo.
"Lanjut penertiban ke rumah potong ayam. Sama semua, kita adakan sosialisasi dan ada peringatan satu dua tiga," katanya di Kantor Kecamatan Asemrowo, Rabu 8 Januari 2025.
Dari penertiban itu, kemudian muncul protes dari pemilik bangunan liar lainnya, yang mempertanyakan alasan mengapa hanya mereka yang ditertibkan. Dari situ Khusnul mengaku menyanggupi dan menerbitkan surat peringatan kepada para pemilik bangli di Tambak Mayor.
"Dari sini mereka (pemilik bangli yang disurati) datang ke kantor. Awalnya telepon, saya janjian. Tiba-tiba, pagi datang, saat itu saya masih rapat dengan staf saya mengenai inovasi dan rencana program," bebernya.
Khusnul mengakui, di ruangannya ada dua stafnya, yakni Alfian Syarifudin dan Devika Sari. Rombongan warga tersebut datang, meluruk kantor kecamatan, berteriak, sampai menggedor pintu ruang kerjanya. "Kata mereka, kita ini nggak melayani masyarakat. Kita ini selama dua tahun jadi camat, gak ada komplain dari warga," ucapnya.
Malahan, Khusnul mengaku sering melakukan inovasi untuk warga di masa jabatannya. Karena ada teriakan dan gedoran pintu, otomatis kedua stafnya ketakutan. "Kalau mereka datang baik-baik, ya kita terima dengan baik-baik. Toh saya masih ada rapat di dalam," tegasnya.
Advertisement