Terlibat Kecelakaan, Kedok Komplotan Begal Terbongkar
Tidak ada kejahatan yang sempurna. Ungkapan ini mungkin bisa disematkan kepada komplotan perampok jalanan (begal) yang beranggota empat orang. Kedoknya terbongkar gara-gara terlibat kecelakaan lalulintas di Kabupaten Probolinggo, Minggu dinihari, 16 September 2018.
Bermula ketika Minggu menjelang subuh, sekitar pukul 03.40 terjadi kecelakaan lalulintas antara angkutan kota (angkot) dengan sepeda motor di Jalan Raya Desa Curahsawo, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Dalam kecelakaan itu pengendara motor, Muhasin (42), warga Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo tewas di lokasi.
Sementara empat orang di dalam angkot (termasuk sopir), dua di antaranya selamat, seorang luka ringan, dan seorang lagi mengalami luka berat yakni, kaki kanannya patah. Keempatnya masing-masing, Ahmad Zailani (17), Halili (20), dan Basori (21), ketiganya warga Desa Wonorejo, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, dan Usama (25) Desa Maron Kulon, Kecamatan Maron.
“Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan sejumlah saksi, angkot tersebut oleng dan terbalik kemudian menabrak motor,” ujar Kasat Lantas Polrest Probolinggo, AKP Ega Prayudi, Minggu siang.
Belum diketahui siapa yang mengemudikan angkot bernomor polisi (Nopol) W 7586 UN itu. Dugaan sementara, kata AKP Ega, yang mengemudikan angkot adalah Halili, dengan indikasi ia mengalami luka berat yakni, kaki kanannya patah. “Bisa juga yang mengemudikan angkot adalah Basori yang mengalami luka dan sempat dirawat di Puskesmas Maron,” ujar anak angkat komedian Thukul Arawana itu.
Yang jelas, didapat keterangan, angkot berjalan oleng kemudian terbalik dan menabrak Honda GL Pro bernomor polisi (Nopol) N-5552-NN yang dikemudikan Muhasin. “Para korban akhirnya diangkut truk ke arah timur. Yang patah kaki dirawat di RSUD Waluyo Jati, yang luka dibawa ke Puskesmas Maron,” ujar Kasat Lantas.
Di saat jajaran Satlantas tengah sibuk menyelidiki kasus kecelakaan angkot versus motor, tiba-tiba ada laporan dari Polsek Dringu. Seorang pria lanjut usia, Soebhi (65), warga Surabaya mendatangi Polsek Dringu dan mengaku sebagai sopir angkot.
Ia mengaku, disekap dan dibuang di Desa Sekarkare, Kecamatan Dringu. Setelah itu angkot warna kuningnya digondol komplotan begal yang awalnya menyewa angkotnya.
Soebhi mengaku, angkotnya disewa empat orang dari Sidoarjo-Probolinggo dengan tarif Rp 300 ribu. Ternyata, di kawasan Desa Sekarkare, Kecamatan Dringu, sopir angkot disekap dan diturunkan, kemudian angkot dilarikan ke arah timur.
Setelah dicek, ciri-ciri angkot yang disebutkan Soebhi persis sama dengan angkot yang terlibat kecelakaan lalulintas di Jalan Raya Curahsawo. “Karena terlibat kriminalitas yakni, menyekap sopir dan merampas angkotnya, kami pun berkoordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Probolinggo,” ujar AKP Ega. (isa)