Terkini, 754 WNI di Luar Negeri Positif COVID-19
Kementerian Luar Negeri melaporkan hingga pukul 8.00 WIB, Selasa 12 Mei 2020 terjadi penambahan warga negara Indonesia (WNI) yang positif virus COVID-19 di sejumlah negara. Seperti Qatar sebanyak 19 WNI (5 sembuh dan 14 stabil), Swedia 1 WNI dalam kondisi stabil.
Selanjutnya, disebut dalam akun Twitter Kemenlu, Uni Emirat Arab sebanyak 28 WNI (11 sembuh, 16 stabil dan 1 meninggal, Arab Saudi sebanyak 100 WNI (17 sembuh, 1 stabil dan 12 meninggal) dan Rusia sebanyak 8 WNI (1 sembuh dan 7 stabil).
Selain itu, sejumlah WNI juga sembuh dari COVID-19 seperti di Uni Emirat Arab dan Rusia serta ABK Pullmantur Horizon.
Dengan demikian, kasus WNI positif COVID-19 sebanyak 754 orang dengan 386 sembuh, 42 meninggal dan 326 dalam perawatan.
Sebelumnya, ada sebanyak 734 WNI yang positif COVID-19 dengan 372 sembuh, 41 meninggal dan 321 dalam perawatan.
587 Pekerja Migran
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah meminta Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) di negara-negara penempatan agar berperan aktif mengatasi penyebaran Covid-19, khususnya di kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), serta mengantisipasi dampak yang terjadi akibat pandemi virus corona (Covid-19).
"Kami minta kepada para Atase Ketenagakerjaan untuk meningkatkan upaya pelindungan dan penanganan kasus PMI akibat wabah virus korona atau covid-19 di negara-negara penempatan, " kata Menaker Ida saat melakukan video conference dengan para Atase Ketenagakerjaan dari 11 negara penempatan di Jakarta, pada Minggu 10 Mei 2020.
Berdasarkan laporan Atase Naker di 11 negara penempatan, jumlah PMI yang terjangkit virus corona sebanyak 587 orang. Terdiri dari PMI yang positif terkena Corona sebanyak 224 orang, PMI yang masuk karantina sebanyak 353, dan jumlah PMI yang meninggal dunia sebanyak 10 orang.
Dari 224 orang PMI yang dinyatakan positif Corona, terbanyak adalah PMI di Malaysia yakni sebanyak 108 orang, disusul secara berurutan Uni Emirat Arab (40); Arab Saudi sebanyak 37 orang (22 orang di Riyadh dan 15 orang di Jeddah); Qatar (18); Kuwait (13); Singapura (5); Taiwan (2); dan Brunei Darussalam (1).
Sedangkan jumlah PMI yang masuk karantina sebanyak 353 orang tersebar di empat negara. Terbanyak di Republik Korea sebanyak 173 orang; dan diikuti secara berurutan Qatar (91); Arab Saudi (89); dan Kuwait (10). Jumlah PMI yang meninggal sebanyak 10 orang adalah PMI di Jeddah.
Menaker juga menyebut, perlu dilakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap progress situasi dan kondisi dari pandemi wabah covid-19 ini, termasuk pemantauan oleh para Atnaker di negara penempatan. Pemantauan ini juga berguna untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 dari luar negeri ke Indonesia.
“Para Atase Ketenagakerjaan, saya minta waspada 24 jam, hp jangan dimatikan, agar anak-anak kita bisa mengadu kapan pun. Ingat, orang sakit kan tidak kenal jam dan waktu. Jangan bosan memberi tahu anak-anak kita supaya 4 Jangan: Jangan mudik, Jangan lupa masker, Jangan kumpul-kumpul, dan Jangan Lupa Cuci Tangan,” kata Menaker Ida.
Menaker Ida Fauziyah juga meminta Atnaker untuk mengimbau para PMI untuk tidak mudik/pulang ke Indonesia sebagai dampak pandemi Covid-19. Imbauan ini merupakan langkah pemerintah untuk mengendalikan arus mobilitas orang antar wilayah di dalam negeri serta mengendalikan mobilitas antar negara yang beresiko membawa imported cases (kasus infeksi virus corona yang penularannya terjadi di luar negeri).