Terkendala Cuaca, Nelayan Hilang di Perairan Nusa Barong Jember Belum ditemukan
Proses pencarian korban Sumali, warga Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Jember belum ditemukan sampai Senin, 7 Oktober 2024 malam. Proses pencarian korban terkendala cuaca buruk di perairan pantai selatan Jember.
KBO Satpolairud Polres Jember, Aiptu Agus Riyanto mengatakan, awalnya Sumali pamit kepada keluarganya untuk melaut. Sumali pergi melaut menggunakan perahu jukung berwarna kuning bertuliskan Putri Arum.
Sumali tak kunjung pulang ke rumah, Minggu kemarin. Tak lama kemudian beredar informasi bahwa perahu yang dinaiki Sumali terdampar di bagian sisi utara pulau Nusa Barong.
Perahu tersebut ditemukan oleh nelayan bernama Ali Mukhsin. Sementara Sumali tidak terlihat ada di dekat perahu itu.
Melihat perahu tanpa ABK, Ali Mukhsin kemudian mencari sinyal dan menghubungi rekannya, yang kemudian dilanjutkan ke Satpolairud Polres Jember.
Tak lama kemudian, TIM SAR gabungan terjun melakukan pencarian. Pencarian di hari pertama nihil. Pencarian dilanjutkan Senin pukul 08.00 WIB.
Proses pencarian menyisir perairan Nusa Barong ke arah timur dari titik ditemukannya perahu korban. Proses pencarian pada hari kedua dihentikan pada pukul 12.00 WIB.
"Proses pencarian dihentikan karena terkendala cuaca. Gelombang cukup tinggi, TIM SAR kenali ke darat," jelas Aiptu Agus Riyanto.
Melihat kondisi gelombang yang cukup tinggi mulai siang hari, pencarian akan dilanjutkan pada pagi hari.
Lebih jauh, Aiptu Agus Riyanto mengimbau nelayan di Kabupaten Jember untuk menahan diri pergi melaut. Sebab, berdasarkan prediksi BMKG, gelombang akan semakin tinggi selama dua hari ke depan.
"Prediksi BMKG gelombang akan semakin tinggi selama dua hari ke depan, bisa mencapai 2 sampai 2,1 meter. Kami sudah mengimbau nelayan agar tidak melaut, libur sementara. Meskipun pantauan kami masih ada satu dua yang masih berangkat. Mereka tetap pergi mencari ikan di lokasi yang dianggap aman," pungkasnya.