Menengok Kampung Miliarder: Warga Mulai Tertutup, Takut Terkenal
Mobil-mobil baru berjajar-jajar terparkir menghiasi jalan depan rumah warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban. Mobil-mobil dengan plat nopol tertulis tahun 2025 itu terparkir di jalan desa yang berukuran 4 meter.
Entah mobil itu milik siapa, karena rumah-rumah yang halamannya terparkir mobil mayoritas pintunya tertutup. Penghuni sepertinya tidak berada di dalam.
Suasana Jumat, 19 Februari 2021 pagi itu jalan desa Sumurgeneng sepi. Tak banyak kendaraan yang berlalu lalang. Namun, banyak mobil-mobil mewah seperti Innova, Pajero, dan HRV terparkir di pinggir jalan, seperti sedang kedatangan tamu jauh.
Tampak juga, beberapa pekerja tengah membangun rumah baru. Para pekerja bangunan itu sepertinya sedang merenovasi rumah milik warga yang usai menerima ganti rugi dari Pertamina. Saat didatangi, kuli bangunan itu selalu mengatakan pemilik rumah sedang tidak ada.
"Orangnya tidak ada mas. Lagi keluar," kata seorang pekerja yang tidak mau menyebut namanya.
Pagi itu warga juga ada yang beraktivitas di ladang. Sebagian masyarakat masih bertani menggarap ladangnya, meski sudah dibeli oleh Pertamina. Ada juga yang merumput.
Warga mulai tertutup. Mereka tidak menerima tamu atau wartawan. Kholik, 47 tahun, salah satu warga yang ditemui Ngopibarreng.id mengatakan warga takut terkenal karena pemberitaan media.
"Warga sekarang ini takut terpampang di media. Kalau terkenal, mau keluar takut dirampok atau dibegal. Karena viral kemarin, mereka akhirnya jadi gak nyaman saat ke luar rumah," kata Kholik, ketika ditemui di rumahnya.
Sementara, Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto mengatakan memang desanya sekarang menjadi sorotan publik karena viral warga memborong mobil mewah hasil dari ganti rugi dari Pertamina.
Saat ini ada 176 mobil yang dibeli warga dari dealer di Surabaya dan Gresik. Namun, yang viral kemarin itu karena ada 17 mobil mewah datang secara bersama-sama pada Minggu, 14 Februari 2021. Mobil-mobil itu antara lain ada Toyota Innova, Honda HR-V, Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero, Xpander, dan Honda Jazz.
"Ya itu kebetulan saja barengbareng. Mungkin sudah ada janjian mereka. Itu belinya di dealer di Surabaya dan di Gresik kalau gak salah," kata Gihanto, saat ditemui di Balai Desa Sumurgeneng, Jumat, 19 Februari 2021.
Karena viral, Gihanto menambahkan, tentu akan berdapak besar terhadap desanya. Dampak itu, ada positif dan dampak negatinya. "Positifnya desa kita semakin dikenal banyak orang. Tapi negatifnya, desa kita sekarang jadi banyak pendatang yang masuk tanpa izin atau pemberitahuan ke RT/RW," katanya.
Meski demikian, kata Gihanto, hingga saat ini belum ada kejadian warga yang lapor kehilangan. Ia berjanji akan melindungi warganya agar aman dari upaya-upaya yang kurang baik dari luar daerah. "Belum ada kejadian. Alhamdulillah sampai saat ini nggak ada. Semoga saja tetap aman," katanya.
Gihanto telah meminta bantuan kepada Polsek Jenu dan koramil Jenu untuk melakukan penjagaan. Dia juga bakal menindak tegas pelaku kejahatan di desa tersebut.
"Kita dibantu Polsek dan Koramil untuk ikut menjaga keamanan. Warga juga kita libatkan. Kalau ada yang mau berbuat jahat di sini akan hancur," katanya.