Terkena Lockdown, Ribuan TKI di Malaysia Menganggur
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan ada ribuan pegawai migran Indonesia terkena lockdown. Utamanya yang bekerja di Malaysia dan di beberapa negara yang menerapkan aturan serupa.
Pegawai migran di Malaysia sebagian besar pekerja informal berpenghasilan rendah. "Lockdown yang diterapkan di Malaysia untuk mencegah penularan virus corona mengakibatkan pekerja migran Indonesia itu menganggur dan kehilangan penghasilan," kata Wapres dalam bincang dengan wartawan melalui video conferece di rumah dinas Wapres Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu 1 April 2020.
Pemerintah sedang mengupayakan pemberian bantuan bahan pokok (sembako) dan pengaturan protokoler kepulangan bagi pekekerja Indonesia yang terdampak Lockdown di Negeri Jiran.
“Teman-teman TKI di Malaysia sekarang menghadapi keadaan yang sulit karena diberlakukannya lockdown,” kata Wapres.
Menurut Wapres, pemerintah sedang menyiapkan bantuan, sembako bagi WNI yang tidak bisa bekerja itu melalu KBRI di Malaysia yang sekarang teknis penyalurannya sedang dirumuskan. Bantuan itu dalam bentuk sembako, atau berupa uang. Kemungkinan-kemungkinan itu akan diputuskan secepatnya.
Menjawab pertanyaan Ngopibareng.id soal TKI yang memilih pulang, Wapres menjelaskan, pemerintah sudah menyiapkan tahapan protokoler kepulangannya baik yang pulang sendiri maupun yang terpaksa harus dievakuasi.
“Tetapi andai kata kemudian terjadi keadaan yang memaksa mereka (harus) pulang, (Pemerintah) juga sudah menyiapkan tahapan-tahapannya atau upaya-upaya penanggulangannya sejak di sana, kemudian transportasinya, dan penanganan di tempat pintu masuknya, bahkan sampai mengantarkan ke kampung halaman masing-masing,” ujar Wapres.
Bagi mereka yang terindikasi terinfeksi virus corona, pemerintah akan menampung dan mengisolasinya di tempat yang telah disediakan, seperti di Pulau Galang Kepulauan Riau dan Natuna yang pada hari ini, 1 April 2020, ditinjau Presiden Joko Widodo.
" Apabila ada yang terindikasi, patut memperoleh pengobatan. Pemerintah juga sudah menyiapkan tempat penampungan dan mengisolasi mereka, di lokasi yang sudah disediakan sesuai dengan protokol penanganan Covid-19,” kata Wapres.
Wapres berharap pemerintah daerah turut bersiap mengantisipasi kepulangan para WNI ke daerah. Sebab, bagi yang sehat dan tidak terpapar virus Corona, tidak akan ditampung dan diisolasi, tetapi langsung dikembalikan ke daerahnya masing-masing.
“Yang penting ketika pekerja migran pulang, pemerintah daerah khususnya gubernur-gubernur, supaya menyiapkan diri untuk mengantisipasi keadaan ini dan menyiapkan kemungkinan penanggulangannya di daerah-daerah itu,” pintanya.
Sementara itu, mengenai jumlah WNI yang terdampak kebijakan lockdown di luar negeri, Wapres mengungkapkan bahwa saat ini masih diinventarisir.
“Kita belum tahu jumlah TKI berapa yang akan pulang. Ini masih harus diinventarisir. Kalau jumlah seluruhnya kan banyak, jutaan, tapi nanti yang akan bisa difasilitasi sedang kita hitung, termasuk biaya pemulangannya itu,” pungkasnya.
Presiden Jokowi sebelumnya menyebutkan, selain ribuan TKI di Malaysia yang terkena lockdown, nasib yang sama juga dialami 11.000 ABK Indonesia di luar begeri. Mereka segera pulang ke Indonesia melalui satu pintu, yakni Bali.
Advertisement