Terkatung-katung Dua Jam, ODP Waru Akhirnya Ditangani Polda
Orang Dalam Pantauan (ODP) yang terdeteksi di check point Bundaran Waru, akhirnya ditangani oleh Polda Jatim. Sebelum mendapat penanganan, pria dengan inisial S ini sudah menunggu lebih dari dua jam untuk mendapat kepastian instansi mana yang akan menangani.
Di tengah koordinasi yang saling menunggu itu, Kepolisian Daerah Jawa Timur akhirnya yang mengambilalih. Polda akhirnya menangani pria dengan status ODP tersebut. Dua mobil milik Polda Jawa Timur yaitu satu ambulan dan satu baraccuda akhirnya yang mengantar ODP tersebut ke rumah sakit.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jatim, Kombes Pol. Pitra Ratulangie mengatakan, ODP akan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Menur, untuk dilakukan pemeriksaan serta masa karantina selama 14 hari.
“ODP ini akan kita bawa ke RS Menur, karena memang ada fasilitas untuk observasi maupun karantina. Karena memang di sana ada tempat dengan fasilitas yang tersedia,” kata Pitra.
Pitra pun menjelaskan, ketika dibawa ODP dalam keadaan memiliki suhu tubuh yang tinggi. Maka dari itu, saat penjemputan, petugas medis dari Polda Jatim memakai Alat Perlindungan Diri (APD).
“Dengan kondisi orang yang kita temukan posisi temperatur cukup tinggi ini, kita akan bawa ke sana (RS Menur). Tadi itu sudah 38 lebih ya (suhu tubuhnya),” ucap Pitra.
Hingga dilakukan penanganan pada ODP tersebut, Pitra mengaku masih belum mengetahui status sebenarnya pemuda itu. Ia beralasan, akan mendata serta memeriksa lebih lanjut yang bersangkutan.
“Itulah, saya lagi cek datanya, karena tadi langsung diisolasi di mobil ambulan tadi. Yang penting ini sekarang, tindakan pertama dari Tim Covid Hunter untuk mengisolasi ODP, supaya terjauh dari kumpulan masyarakat Surabaya ini,” jelas Pitra.
Sebelumnya, berdasarkan pantauan Ngopibareng.id di lapangan, pria yang bekerja di Banyuwangi tersebut, harus menunggu lama datangnya ambulan dari Pemerintah Provinsi (Pemrov) serta Pemkot.
Meski sudah memeriksa beberapa kali, Tim dari Dinas Kesehatan Pemprov dan Pemkot Surabaya terlihat hanya berdiskusi satu sama lain membahas akan dikemanakan ODP asal Sampang, Madura, tersebut. Akhirnya, karena terlalu lama Polda Jawa Timur yang mengambil peran.