Tes Narkoba untuk Calon Pengantin, Emil: Itu Kewenangan BNN
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan tes narkoba bagi semua orang merupakan kewenangan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jatim.
"Siapa saja kalau BNN minta tes urine harus siap. Saya juga siap kalau diminta tes urine. Tentunya kita apresiasi sebagai upaya BNN untuk melakukan pendeteksian dini terhadap potensi narkoba," kata Emil ditemui saat peresmian salah satu tower di Grand Sungkono Lagoon Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, Rabu 17, Juli 2019.
Saat ditanya apakah dirinya setuju diberlakukannya hal ini, Emil tak menjawab setuju atau tidak. Menurutnya, kebijakan itu masih harus melalui kajian mendalam.
"Mereka (BNN) punya kewenangan, tapi kalau pandangan saya setuju atau tidak setuju bukan sesuatu yang harus saya umbar dulu di publik sebelum dibahas dengan seksama lintas instansi," katanya.
Emil mengatakan tak harus terburu-buru menjawab tes urine bagi calon pengantin. Alasannya perlu pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak.
"Sekarang kalau menjawab pertanyaan seperti ini bukan perihal tepat atau tidak. Harus dipertimbangkan dengan matang, dengan menerima banyak masukan. Jadi kalau saya sebaiknya saya tidak kesusu menjawab kepada wartawan," katanya.
Mantan Bupati Trenggalek ini juga enggan berkomentar terkait dampak sosial dari tes narkoba ini. Karena ini merupakan ranah pakar sosial dan tokoh masyarakat. Sementara tugasnya sebagai kepala daerah, bisa melakukan kajian apakah kebijakan ini baik atau tidak.
"Kalau saya komentar terhadap dampak sosial itu bukan ranah saya, karena kita bicara bahwa BNN merupakan institusi negara. Kalau dilihat dampak sosial kita serahkan pada para pakar dan tokoh masyarakat, sebaiknya beliau yang berkomentar kalau kami di pemerintahan memang ada ranahnya sendiri," katanya.
Saat ditanya sarana sosial atas kebijakan BNNP itu, kata Emil, harus dilakukan komunikasi dengan para pemegang kebijakan. Bisa saja komunikasi itu dilakukan dengan dialog.
"Kalau ditanya terkait sarana sosial itu harus melalui dialog tapi dialog itu tidak bisa di ruang publik begini, saya harus menyampaikan dulu bukan di ruang publik seperti ini. Makanya kita lakukan komunikasi dulu bersama BNN," katanya.
Sementara saat acara Peresmian Tower Caspian, Apartemen Grand Sungkono Lagoon Surabaya, Emil memberi dukungan terhadap pembangunan hunian vertikal atau high rise property di Jatim.
Ini karena high rise property menjadi salah satu solusi bagi masyarakat untuk memiliki hunian dengan harga lebih terjangkau, serta sangat efisien untuk mobilitas masyarakat ke depan yang semakin tinggi.
"Pembangunan hunian memang harus ke arah high rise property. Kebetulan saya pernah menjadi Wakil Presiden Asosiasi Pemerintah Daerah se-Asia Pasifik. Kita bahas mengenai the future of cities rata-rata adalah compact city, agar mobilitas bisa lebih efisien,” ujarnya. (faq)