Terkait Teror Bom di Surabaya, Cak Imin: Semua Kecolongan!
Wakil Ketua MPR Muhaimin Iskandar menilai BIN telah kecolongan karena rentetan aksi terorisme terjadi di Surabaya.
Menurut dia, BIN telah gagal mendeteksi dini rangkaian aksi teror yang bakal terjadi. “Menurut saya BIN kecolongan, polisi kecolongan. Semua kecolongan, masyarakat kecolongan, aparat kecolongan. Tapi jangan saling menyalahkan,” ujar Cak Imin sapaan akrab Muhaimin usai meninjau lokasi ledakan di Mapolrestabes Surabaya, Senin 14 Mei 2018.
Cak Imin berharap semua komponen bangsa bahu membahu untuk menangkis serangan terorisme.
Ia juga menyinggung revisi UU Anti Terorisme yang masih belum rampung hingga saat ini. Menurut dia, lamanya pembahasan revisi UU karena pihak pemerintah masih belum satu suara. Jika pihak pemerintah telah setuju, DPR tidak akan lama mengesahkannya menjadi UU. “Segera pemerintah menuntaskan secara internal, bawa ke DPR langsung diketok,” ucapnya.
Cak Imin dengan didampingi Ketua DPRD Jatim Abdul Halim hari ini mengunjungi korban bom di Surabaya. Ia juga sempat meninjau Mapolrestabes Surabaya.
Surabaya, Jawa Timur, menjadi target penyerangan bom bunuh diri oleh kelompok teroris. Dalam dua hari terakhir, sudah ada 4 lokasi ledakan bom, 3 di gereja, dan 1 di Mapolrestabes Surabaya. Selain Surabaya, bom juga meledak di sebuah rusunawa yang terletak di belakang Polsek Taman, Wonocolo, Sidoarjo. (Frd)