Terkait Ricuh Sambut Jenazah Covid, Polisi akan Selidiki
Kericuhan saat menyambut kedatangan jenazah M, 71 tahun yang meninggal karena terkonfirmasi positif Covid-19 berbuntut panjang. Polisi akan memanggil warga yang terlibat membuka peti dan mengeluarkan jenazah.
Koordinator Penegakan Hukum (Gakkum) pada Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto mengatakan, terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan saat menyambut kedatangan jenazah di Desa Gunggungan Lor, Kecamatan Pakuniran sudah diserahkan kepolisian.
“Soal pelanggaran protokol kesehatan, sepenuhnya urusan polisi untuk menanganinya,” kata Ugas, Senin, 12 Oktober 2020. Dalam hal ini Polsek Pakuniran dan Polres Probolinggo yang akan menanganinya.
Dihubungi terpisah, Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Rizki Santoso membenarkan, pihaknya akan menyelidiki kericuhan di Gunggungan Lor. Diakui polisi belum melangkah karena masih menunggu hasil swab massal warga yang menyambut kedatangan jenazah korban Covid-19.
“Kami sebenarnya sudah mau memanggil sejumlah warga tetapi karena masih dilakukan tracing dans wab massal, rencana itu kami tunda,” ujar Rizki kepada wartawan, Senin. Polres juga berkoordinasi dengan Polsek Pakuniran.
Kasatreskrim mengaku, masih menunggu hasil tes swab sejumlah warga sudah diketahui. “Soalnya masih ada lima warga yang hasil tes swabnya belum keluar,” katanya.
Rizki mengatakan, tidak ingin saat warga yang sedang diperiksa itu tiba-tiba diketahui positif Covid-19. Soalnya, mereka yang beberapa hari terakhir menjalani tes swab akan diperiksa sebagai saksi kasus kericuhan di Gunggungan Lor.
Seperti diketahui, proses pemulasaraan jenazah menggunakan prosedur protokol kesehatan di Desa Gunggungan Lor, Minggu, 4 Oktober 2020 lalu diwarnai gejolak. Warga membongkar peti dan mengeluarkan jenazah begitu hendak disalatkan dan dikuburkan.
Pasca kericuhan tersebut, Satgas Covid-19 melalukan tes swab massal terhadap 42 warga Desa Gunggungan Lor. Hasilnya, 37 warga negatif dari Covid-19, sementara 5 warfa hasil swabnya belum keluar.
Sambil menunggu hasil swab massal diketahui semuanya, Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo sudah menyiapkan karantina (tempat isolasi) di Desa Gunggungan Lor. Hal itu untuk mengantisipasi jika ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Hal itu diungkapkan Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica. “Karantina itu untuk memudahkan pengawasan dan perawatan, jika kelak ditemukan ada warga positif Covid-19,” katanya.
Disinggung mengapa dari 42 warga yang dites swab masih ada lima warga yang hasil swabnya belum keluar, Dewi menyebutkan alasannya. “Saat dilakukan tes swab kelima warga itu sedang bekerja, sehingga dilakukan tes swab susulan,” katanya.