Terkait Politik Uang, Ketua KPU: Sekarang Pemilih yang Cari Caleg
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman meragukan politik uang bisa mempengaruhi seseorang dalam menentukan pilihan pada pemilihan umum legislatif maupun Pilpres 2019.
Andaikan uang itu diterima, belum tentu memilih kandidat yang bagi-bagikan uang tersebut.
"Saya meragukan money politik bisa mempengaruhi pikiran seseorang dalam menentukan pilihannya pada pemilu mendatang," kata Arief kepada ngopibareng.id di Kantor KPU JL Imam Bonjol Menteng Jakarta Pusat, Rabu 10 April 2019.
Lanjut Arief, merujuk pada hasil lembaga survei sekarang terjadi pergeseran kultur terkait politik uang. Kalau dulu caleg yang mencari pemilih untuk diberi uang supaya memilih dirinya. Sekarang pemilih yang mencari caleg yang mau memberinya uang.
"Ini artinya caleg menyadari uang yang dibagi-bagikan tidak menjamin penerima uang itu akan memilihnya. Uang diterima dianggap sebagai rezeki, tapi soal pemilihan, apa kata hati," kata Arief Bidiman mengutip pernyataan calon pemilih terkait politik uang dan serangan fajar.
Maka itu, Arief Budiman meragukan kasus Bowo Sidik Pangarso yang menyiapkan 400 ribu amplop untuk serangan fajar bisa mempengaruhi seseorang akan memilihnya saat coblosan.
"Kalau dulu, mungkin bisa. Sekarang orang sudah melek politik. Uang diterima, soal pilihan akan bilang nanti dulu," kata Arief Budiman. (asm)