Terkait OTT KPK, MenPUPR: Saya Menyesal dan Kecewa
Kembali, KPK melancarkan operasi tangkap tangan (OTT). Sejumlah pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUP ), yang sedang apes.
KPK hingga pukul 23.30. masih mendalami kertelibatan pejabat Kemeterian PUPR. Karena masih dalam pemeriksaan, KPK belum menyebut siapa yang terlibat.
Wakil ketua KPK Basaria Panjaitan dikonfirmasi melalui WA nya membenarkan KPK, Jumat, 28 Desember 2018 sore melancarkan operasi tangkap tangan di Kementerian PUPR.
Ada beberapa orang yang dibawa ke kantor KPK, berikut barang bukti ratusan juta rupiah dan dolar dalam kardus yang belum dihitung.
Basuki Hadimulyono, dalam jumpa pers di kantornya menyesalkan adanya pejabat Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR yang terkena OTT KPK.
Basuki menilai, di saat kementerian tengah melaksanakan tugas negara untuk membangun infrastruktur, yang bersangkutan justru memanfaatkan momen itu dengan melakukan kejahatan memperkaya diri sendiri.
"Saya menyesal dan kecewa atas kejadian ini," kata Menteri PUPR, Jumat, 28 Desember 2018 malam.
Waktu memberi keterangan pers, Basuki Hadimulyono baru tiba dari luar kota. Ia mendengar informasi itu setibanya di Bandara Soekarno Hatta. Sehingga belum mengetahui nama pejabat yang ditangkap KPK.
Beredar informasi yang terjaring OTT KPK adalah pejabat Ditjen Ciptakara atas kasus proyek pengadaan air bersih.
Pejabat tersebut ditangkap di Kantor Ditjen Cipta Karya, di daerah Pejompongan Jakarta Pusat, tidak di kantor Menteri PUPR di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (asm)