Polisi Minta Masyarakat Tak Mudah Terprovokasi Gara-gara Kerusuhan Mahasiswa di Malang
Menanggapi keributan yang terjadi di Dinoyo Malang pada, Minggu 1 Juli malam, pihak Kepolisian Polda Jatim sangat prihatin atas insiden yang melibatkan mahasiswa itu. Wakapolda Jatim Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo menilai, keributan yang terjadi itu bermula dari masalah sepele. Pihak mahasiswa yang dianggap terlalu mudah terprovokasi.
"Saya mau masyarakat dan mahasiswa untuk menahan diri. Biarlah nanti aparat kita yang melakukan penyelidikan untuk menangani masalah terkait dengan Forkopimda setempat," kata Widodo, Senin 2 Juli 2018.
Widodo menambahkan saat ini polisi masih dalam penyelidikan masalah ini. Lantaran mahasiswa dan masyarakat juga tidak tahu di mana sumber masalahnya. Jika yang terprovokasi semakin banyak, Widodo mengkhawatirkan bisa saja nanti malah akan mengakibatkan masalah semakin besar.
"Kita belum tahu sumber masalah itu dimana, jangan nanti hanya ikut-ikutan saja yang malah melibatkan yang lain dengan peristiwa yang lebih besar," ungkapnya.
Selain itu, polisi tengah mengupayakan dengan menurunkan berbagai personel hingga bekerja sama dengan pemda setempat.
"Masih dalam penyelidikan dari pihak Direktur Intel, selain di Malang juga ada beberapa wilayah berkaitan dengan Pilkada kemarin. Masih dalam pendalaman tapi Insyaallah dari Pemda setempat, dan hari ini akan diturunkan beberapa personil dari Polda untuk menyikapi kondisi tersebut,"imbuhnya.
Sementara, Wakapolda Jatim menganggap peristiwa tersebut merupakan dinamika yang sering terjadi di masyarakat. Namun dia berjanji akan menangani hal ini agar tidak berkembang lebih parah lagi.
"Insya Allah tidak akan lagi berkembang lebih parah lagi insya Allah itu merupakan dinamika masyarakat," katanya.
Widodo juga berharap masyarakat bisa menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak semestinya. Dia ingin masyarakat bisa menyerahkan permasalahan ini ke pihak kepolisian.
"Himbauan saya untuk para mahasiswa hati-hati, jangan terprovokasi, masalah seperti ini klasik dan biasa terjadi di masyarakat, mahasiswa dan terutama yang lain jangan ikut terprovokasi," ujar Widodo. (hrs)
Advertisement