Terjuni Bidang Ekonomi, Progresivitas Dakwah Muslimat NU
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Muslimat NU meningkatkan progresivitas dakwahnya. Misalnya, melalui bidang ekonomi agar tidak ada lagi perempuan dan warga Muslimat yang terjerat rentenir.
Menurut Khofifah, Muslimat NU perlu mengasah kembali semangat juang, keteladanan para pendiri muslimat NU khususnya Kiai Wahab Hasbullah yang sejak 1924 telah menggagas Nahdlatut Tujjar (bangkitnya para pedagang).
“Kita semua punya harapan bahwa ibu-ibu Muslimat NU dapat mewujudkan komitmen untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan dan jeratan renternir melalui koperasi dan program perkreditan rakyat yang lebih luas jangkauannya,” jelas Mantan Mensos RI di era Presiden Jokowi.
Ia mengungkapkan hal itu, saat Haul Akbar Pendiri Muslimat NU dan Kajian Inspirasi 1441 yang dilaksanakan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Minggu 22 September lalu. Acara berlangsung secara khidmat, dihadiri sebanyak lebih 5.000 orang Muslimat NU.
Haul akbar tersebut menjadi momen istimewa bagi Muslimat NU karena menghadirkan Ulama dari Mekkah Dr. Syekh Muhammad bin Ismail dan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU, yang juga Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Pada kesempatan itu, Khofifah menegaskan, dakwah melalui penguatan program ekonomi ini, perlu lebih progresif. Itu seiring dengan program arus ekonomi baru yang digagas Wakil Presiden Terpilih Kiai Ma’ruf Amin.
Karena itu Muslimat NU terus belajar dan mengikhtiarkan hal tersebut. Mengenai gagasan program tersebut telah ada fatwa MUI tentang Financial Technology (Fintech).
Fintech ini bisa menjadi penguatan dakwah Bil Maal yang harus dilakukan Muslimat NU. Sebagai implementasinya, nanti akan diluncurkan aplikasi e-commerce Muslimat NU Insya Allah bulan Nopember pada Rakernas Muslimat NU.
“Saat Rakernas Muslimat NU, Insya Allah kita akan meluncurkan aplikasi e-commerce Muslimat NU. Supaya yang rumahnya di ujung Pacitan, yang rumahnya di ujung Trenggalek, yang rumahnya di ujung Situbondo, yang punya produk tidak perlu repot-repot harus membuat gudang tetapi produk dapat dipasarkan. Begitu juga sebaliknya,” kata orang nomor satu di Jatim.
Menurutnya, aplikasi ini bisa berseiring dengan program Pemprov Jatim One Pesantren One Product (OPOP). Harapannya, ketika terdapat produk terpilih maka dibimbing, didampingi, dan dikembangkan agar berkualitas dan berdaya saing , layak jual tidak hanya di dalam tetapi juga di luar negeri.
Dalam ceramah agamanya, Ulama dari Mekkah Dr. Syekh Muhammad Ismail menekankan kemuliaan perempuan di menurut Islam, menurut Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT. Seorang perempuan bisa memikul tanggung jawab lebih besar dari pria. Allah memuliakan perempuan Muslim.
“Ridha atau kerelaan dari kedua orang tua. Ridha ibu di atas ayah. Berbakti kepada Ibu 3 kali lipat dibanding kepada Ayah,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga menyampaikan Muslimat NU telah membuat gerakan Laskar Anti Hoaks, Laskar Anti Fitnah. Gerakan ini menjadi penting agar dapat menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dari infiltrasi isu yang bisa menganggu pilar kekuatan bangsa Indonesia.
Advertisement