Pengamat Politik: Rommy Kena Karma Politik
Beberapa pengamat politik menilai malang nian nasib PPP. Dua ketua umumnya tersandung kasus yang sama yakni masalah korupsi. Surysdarma Ali Ketua Umum PPP yang merangkap Menteri Agama, dibui karena masalah haji.
Sekarang menyusul penggantinya Romahurmuziy terjaring OTT (Operasi Tangkap Tangan ) KPK, di Surabaya Jumat 15 Maret 2019.
Arbi Sanit, pengamat politik senior menilai, sudah waktunya karir politik Rommy terhenti. Bahaya negara ini kalau dipenuhi oleh politisi semacam Rommy, yang hanya ingin memperkaya diri sendiri dengan modal menyikut teman-teman sendiri, menjilat sana menjilat sini.
"Saya berani mengatakan, ini merupakan karma politik yang harus diterima Rommy," kata Arbi Sanit kepada ngopibareng.id.
Secara terpisah Koordinator Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan ikut prihatin atas tertangkapnya Ketua Umum PPP Romahurmuziy.
Kata Dahnil, kejadian ini mengingatkannya kepada kasus korupsi Suryadharma Ali, Ketua Umum PPP periode 2007-2014.
"Cuma kok dulu ingat, waktu Pak Suryadharma Ali kan sebagai Ketua Umum PPP itu juga menjelang pemilihan. Sekarang juga Ketua Umum PPP yang lain," kata Dahnil
Terdakwa kasus korupsi dana haji, Suryadharma Ali membacakan nota pembelaan (pledoi) saat menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 4 Januari 2015. Suryadharma Ali juga memaparkan beberapa capaian terbaiknya dalam pelaksanaan ibadah haji saat menjabat menteri.
Meskipun demikian, Dahnil tak ingin berkomentar lebih jauh soal tertangkapnya Wakil Ketua TKN Jokowi. Menurut dia, masyarakat sebaiknya menunggu pihak yang berwenang menyampaikan keterangan resmi.
"Sebaiknya kita menunggu. Kami juga tidak mau menyampaikan terlalu jauh tentang peristiwa OTT ini, karena biar nanti KPK yang biasanya memberikan konferensi pers resmi peristiwa penangkapan pak Romy," katanya.
Ketua TKN Erick Tohir, mengajak semua pihak menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah. Meskipun Romy bagian penting dalam pemenangan Jokowi - Ma'ruf, TKN tidak mengintervensi proses hukum yang akan dilakoni Romy.
"Harus dipisahkan antara TKN dengan persoalan pribadi," kata Erick Tohir. Ia berkeyakinan kasus Romy tidak akan berdampak pada elektabilitas Jokowi. (asm)