Terjaring Razia, Pria Diduga Preman Kampung Menangis Histeris
Petugas gabungan TNI Polri bersama Satpol PP Kabupaten Mojokerto menggelar razia premanisme pada Senin, 14 Juni 2021 malam. Seorang pemuda diduga preman menangis saat digelandang petugas.
Pantauan di lokasi petugas gabungan menyisir kawasan Ngoro Industri Persada (NIP) Kecamatan Ngoro, Mojokerto. Satu per satu pemuda yang dicurigai sebagai preman langsung diperiksa identitas dan seluruh barang bawaannya.
Salah satu pemuda yang mengendarai sepeda motor protolan menangis histeris saat diperiksa petugas. Pemuda yang mengaku asal Desa Manduro Kecamatan Ngoro, Mojokerto itu tidak membawa identitas apapun.
Saat diamankan, pemuda yang diketahui bernama Muhammad Ahsadi itu mengaku dirinya bukan preman. Ia juga mengaku baru pertama kalinya tertangkap polisi.
"Takut Pak, saya tidak pernah ditangkap polisi. Tolong Pak, jangan Pak," kata Ahsadi di hadapan para petugas sambil menangis.
Meski begitu, petugas langsung membawa pemuda itu bersama dengan kendaraannya ke Mapolsek Ngoro untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kapolsek Ngoro, Kompol Subiyanto mengatakan, razia premanisme dilakukan berdasarkan instruksi dari Kapolri untuk menindak aksi premanisme di setiap objek vital.
Patroli menyasar wilayah Industri di Kecamatan Ngoro, karena banyaknya laporan dari para sopir truk dan warga tentang maraknya aksi preman yang melakukan pungutan liar (pungli).
"Kita berhenti di beberapa titik di wilayah kawasan NIP, ada satu yang diamankan, kita duga sebagai premanisme, untuk itu kita bawa untuk dimintai keterangan," ungkap Subiyanto.
Menurut Subiyanto, pemuda itu dicuragai sebagai preman lantaran tidak memiliki identitas apapun saat diperiksa oleh petugas. "Dia juga membawa kendaraan protolan yang tidak dilengkapi surat-surat, sehingga kita amankan, siapa tau itu juga bagian dari premanisme," ujarnya.
Jajaran Polres Mojokerto bakal terus gencar memberantas aksi preman yang dituding meresahkan masyarakat. Selain menggelar razia premanisme, petugas gabungan juga membagikan masker secara gratis kepada warga.
"Kita musnahkan premanisme ini sampai habis. Jangan berikan ruang bagi mereka," tandasnya.