Terjadi Lagi Pemotongan BLT di Blora, Pelaku Diduga Ketua RT
Peristiwa pemotongan bantuan sosial terjadi lagi Kabupaten Blora. Kali ini, pelaku pemotongannya adalah oknum ketua RT di Desa Pojokwatu Kecamatan Sambong. Sekarang ini, kasus tersebut tengah ditangani oleh Polsek Sambong.
Dana yang dipotong, berasal dari Bantuan Langsung Tunai Dana Desa ( BLT DD). Ada 6 orang penerima manfaat yang uangnya diminta oleh oknum tersebut. Masing-masing diminta Rp50.000 dengan dalih untuk servis televisi dan renovasi poskamling.
"Bu besok sampeyan oleh duwek ning balai desa. Tapi sesuk yen wes entuk duwek aku nyuwun seket. Tapi ora kanggo aku, go benahi gerdu. Yo diparani rene bar oleh duwek. Jare RT 2 tok.(Bu besok anda dapat uang di balai desa. Tapi nanti yang sudah dapat uang, saya minta Rp50 ribu. Tapi bukan untuk saya, tapi untuk memperbaiki poskamling. Uang nya diambil setelah dapat uang. Katanya hanya RT 2)," ujar Mbah Mur, warga penerima manfaat menirukan ucapan oknum ketua RT.
Kapolsek Sambong AKP Rustam saat dikonfirmasi membenarkan, adanya laporan warga terkait pemotong Bantuan Langsung Tunai itu. Pihaknya juga sudah memeriksa empat orang penerima manfaat yang dipotong dan memanggil ketua RT yang bersangkutan untuk dimintai keterangan.
"Kami menerima laporan dari warga. Ketua RT sudah kami periksa dan 4 warga yang dimintai uang juga sudah dimintai keterangan," ujar Kapolsek pada Rabu 7 Desember 2022.
Tidak menutup kemungkinan, kata Rustam, pihaknya juga akan memanggil Kepala Desa Pojokwatu untuk dimintai keterangan.
Disampaikan, modus yang digunakan ketua RT tersebut dengan mendatangi rumah penerima manfaat dan meminta uang Rp50.000 dengan dalih untuk memperbaiki telivisi dan renovasi poskamling. "Katanya untuk servis tivi dan memperbaiki pondasi dan paving poskamling," ungkap Kapolsek.
Kepala Desa Pojokwatu Anto Setyo Utomo mengungkapkan, pihaknya sudah mendengar kabar jika ada RT yang meminta uang BLT DD. Dan langsung mengumpulkan ketua RT yang di Desa Pojokwatu. Namun dirinya belum sempat mengkonfirmasi kepada RT yang bersangkutan.
"Saya gak enak mungkin pikirannya masih kacau karena usai diperiksa kepolisian. Itu BLT DD penerimaan bulan November. Sudah digunakan untuk renovasi poskamling atau belum saya tidak tahu," kata dia.
Anto mengaku, jika pihaknya telah mewanti-wanti supaya tidak ada pemotongan bantuan.