Terjadi Fenomena Bediding, Banyuwangi Super Dingin di Malam Hari
Wilayah Banyuwangi sedang dilanda fenomena bediding. Bediding merupakan perubahan suhu yang biasa terjadi di musim kemarau.
Fenomena ini membuat suhu udara sangat dingin saat menjelang malam hingga pagi hari. "Sementara di siang hari suhu melonjak hingga panas menyengat," jelas prakiraan Stasiun Meteorologi Kelas III Banyuwangi, Anjar Triyono Hadi, Kamis, 20 Juli 2023.
Dijelaskannya, kondisi ini dipengaruhi terjadinya musim dingin di wilayah Australia. Tekanan udara tinggi di Australia ini, kata Dia, menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia melintasi Indonesia.
Perbedaan tekanan udara antara selatan dan utara khatulistiwa ini berakibat pada perubahan suhu menjadi lebih dingin di beberapa wilayah yang ada di Indonesia. Salah satu yang dilintasi adalah wilayah Banyuwangi.
"Karena perairan selatan Banyuwangi berdekatan dengan perairan Australia. Hal ini berdampak pada cuaca pada malam hari terasa lebih dingin," jelasnya.
Dia menambahkan, pada siang hari panas akan sangat terik karena kurangnya tutupan awan. Panas terik matahari tersebut yang kemudian diserap oleh bumi.
Panas yang diserap oleh tanah akan dipantulkan kembali pada malam hari. Sedangkan panas yang diserap di air akan terjebak atau tidak bisa dipantulkan lagi. "Sehingga pada malam hari cuaca terasa dingin hingga pagi hari," bebernya.
Akibat perubahan suhu ekstrem ini, orang menjadi seperti menggigil kedinginan. Selain itu, ada juga beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan. Diantaranya pilek.
Masyarakat diimbau mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, mengurangi aktivitas sangat berat yang membuat tubuh cepat lelah.
Fenomena bediding ini masih berpotensi terjadi selama musim kemarau. Puncak musim kemarau di Banyuwangi diprediksi akan berlangsung pada Juli-Agustus 2023. "Kami meminta masyarakat menyiasati udara dingin ini dengan menjaga daya tahan tubuh. Agar kondisi tubuh kita tetap dalam keadaan sehat," imbaunya.