Terinspirasi Semangat Kepedulian NU, Ini Pengakuan LSM China
Sejumlah Non-Government Organisation (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat dari China mengunjungi salah satu rumah warga DKI Jakarta bernama Bustanul Arifin.
Bustanul Arifin, seorang warga yang mendapat bantuan Program Bedah Rumah dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta. Adapun pelaksana program ini ialah Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim PWNU DKI Jakarta.
Adapun nama tujuh NGO tersebut ialah Amity Foundation, Overseas Chinese Charity Foundation of China, Zhongguancun the Belt and Road Industrial Promotion Association, China Huaxia Cultural Heritage Foundation, Beijing Children’s Legal and Research Center, Shandong Chamber of Commerce for Civil Foreign Exchange and Cooperation, dan World Historic and Cultural Canal Cities Cooperation Organization.
“Fokus kalian (NU) kepada orang-orang susah dan miskin. Itu mulia sekali. Kalian memperbaiki kondisi perumahan orang-orang miskin. Itu mulia sekali,” kata Xu.
Saat tiba di rumah Bustanul Arifin di Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggaran, Jakarta Selatan, mereka langsung melihat-lihat ruang tamu dan kamar-kamarnya. Mereka terlihat aktif menanyakan perihal bangunan dan bahan-bahannya. Kunjungan itu dilakukan pada Sabtu 22 Juni 2019.
Wakil Sekretaris Jenderal Wolrd Historic and Cultural Canal Cities Cooperation Organization Xu Hongxi mengemukakan bahwa pihaknya berkunjung untuk mempelajari bagaimana aktivitas NU dalam membantu sesama. Hasilnya, ia mengaku takjub karena NU memiliki kepedulian yang tinggi terhadap rumah warga yang rusak.
“Fokus kalian (NU) kepada orang-orang susah dan miskin. Itu mulia sekali. Kalian memperbaiki kondisi perumahan orang-orang miskin. Itu mulia sekali,” kata Xu.
Rumah Bustanul Arifin masih dalam proses perbaikan. Xu melihat kerja NU sangat baik. Bagi Xu, NU telah berbagi kasih sayang dan berjasa besar bagi orang lain.
Selama ini, menurutnya, di negara China dan Afrika, program seperti itu dilakukan oleh pemerintah. Sehingga NU telah membuatnya terinspirasi untuk melakukan hal serupa.
"Kami ingin belajar spirit dari kalian, yaitu semangat membantu sesama. Memperbaiki kondisi perumahan supaya layak,” ujarnya.
Sebagai informasi, program bedah rumah PWNU Jakarta telah berjalan selama dua tahun. Dari dua tahun itu, PWNU sudah membedah 10 rumah. Adapun biayanya berasal dari pengurus NU Jakarta dan donatur lainnya. Ketua LPBI NU Jakarta M Wahib Emha mengatakan, program ini ditujukan untuk guru mengaji yang rumahnya sudah tidak layak untuk ditempati.
“Awalnya rumah (Bustanul Arifin) mau roboh, kemudian dirobohkan dan kami bangun lagi,” kata Wahib.
Merespons apresiasi dari NGO China, ia mengaku bersyukur. Ia berharap semakin banyak orang yang mengerti tentang NU dan mendapat banyak pelajaran darinya.
“Selama ini NU berbuat apa pun banyak yang tidak tahu. Alhamdulilah kalau kegiatan kami ada yang mengapresiasi,” tuturnya. (nuo)