Terindikasi Curang, Peserta Utul UGM di Surabaya Didiskualifikasi
Panitia Seleksi Mahasiswa Baru Universitas Universitas Gajah Mada (UGM) 2019 mendiskualifikasi seorang peserta Ujian Tulis (Utul) di Surabaya karena terindikasi curang. Peserta tersebut ditemukan membawa telepon seluler selama mengikuti ujian.
"Dia mengaku tertipu. Seseorang menjanjikan akan membantu mengisi jawaban dari jarak jauh dengan membeli ponsel jadul (jaman dulu, red) seharga Rp 1 juta," kata Ketua Panitia Lokal Utul UGM 2019 di Surabaya Drs Gitadi Tegas Supramudyo MSi kepada ngopibareng.id, Minggu (14/7/2019).
Menurut alumni UGM yang kini dosen Fisip Unair ini, peserta tersebut mengaku sebagai korban penipuan. Ia diminta membeli ponsel jadul dari seseorang sebagai alat komunikasi untuk memberikan jawaban soal Utul dari jarak jauh. Namun, ternyata sampai Utul selesai tak ada jawaban sesuai yang dijanjikan.
"Meski demikian, peserta tersebut tetap didiskualifikasi oleh panitia seleksi mahasiswa baru UGM. Sebab, dia sudah menunjukkan indikasi berlaku curang meski kecurangan tersebut tidak terjadi," tambah Wakil Ketua Kagama Jatim ini.
Panitia menemukan peserta yang terindikasi melakukan kecurangan tersebut setelah melakukan pemeriksaan terhadap seluruh peserta Utul. Setiap peserta begitu selesai mengerjakan tes terakhir, satu per satu diperiksa secara teliti. Peserta pria diperiksa pengawas pria dan peserta perempuan diperika pengawan pria.
Para pengawas Utul UGM 2019 di SMA Alhikmah Surabaya ini terdiri dari volunteer para anggota Kagama Jatim dan para guru SMA Alhikmah.
"Nah saat pemeriksaan tersebut, ditemukan seseorang yang membawa ponsel jadul dengan earphone saat tes. Padahal, sesuai peraturan tas maupun alat komunikasi tidak boleh dibawa masuk ruang ujian," tambah Gitadi.
Atas temuan tersebut, ponsel jadul dan earphone milik peserta yang diketahui berasal dari Kalimantan tersebut disita panitia sebagai barang bukti. Panitia langsung membuat berita acara sebagai laporan kepada panitia seleksi mahasiswa baru UGM.
Utul UGM 2019 ini diikuti 45 ribu peserta. Mereka mengikuti ujian tulisa di lima kota, yakni Medan, Jambi, Jakarta, Jogjakarta, dan Surabaya. Di Surabaya, pansel mahasiswa baru UGM bekerjasama dengan Kagama Jatim sebagai panitia lokal.
Dari puluhan peserta Utul UGM jalur mandiri ini, hanya akan diterima 218 mahasiswa. Mereka bersaing melalui jalur Sains dan Teknologi (Saintek), Sosial dan Hukum (Soshum), dan Campuran (Saintek dan Soshum). Surabaya menjadi tempat Utul UGM untuk kali pertama.
Advertisement