Terimbas Pendemi, Pasutri di Kediri Jual Sate Lontong Rp5 Ribu
Ada kuliner sate ayam dijual murah di Jalan Doho Kota Kediri. Rasanya cukup enak dan dijamin tidak bikin kantong kamu bolong. Cukup hanya dengan merogoh kocek Rp5 ribu, Anda sudah bisa makan enak, sate ayam plus lontong. Meski harganya murah, tapi rasanya dijamin gak murahan.
Saat dimakan, dagingnya terasa empuk dan bumbu kacangnya begitu pekat di lidah. Jika Anda pecinta kuliner sate, tidak ada salahnya untuk datang mencobanya.
Sate ayam lontong ini diberi nama sate BBM (Benar-Benar Murah) Cak Nur. Buka setiap pagi, mangkal di pinggir Jalan Dhoho mulai pukul 07.00-09.00 WIB.
"Kita buka setiap pagi, tutup kalau pertokoan sudah mulai buka, ya sekitar jam 09.00 WIB kita tutup mas," jelas Chandra Cahyo.
Meski baru lebih dari dua bulan, sate BBM Cak Nur sudah memiliki pelanggan, dari luar Kota Kediri.
"Ada yang datang jauh dari Kecamatan Pare Kabupaten Kediri, beli dalam jumlah banyak untuk dibawa pulang lagi ke sana, mas," kata pria berusia 46 tahun saat diwawancarai Ngopibareng.id.
Sebelum sate lontong, ia sudah menjajal berjualan berbagai varian menu kuliner di Kediri, di antaranya penyetan, nasi tumpang, pisang goreng kremes, hingga nasi uduk Jakarta.
"Akhirnya saya lompat (berjualan) di Jalan Dhoho, kita coba sate 4 tusuk ukuran cukup besar plus lontong seharga Rp5 ribu. Alhamdulillah responnya bagus sih, mas," jelasnya.
Pada umumnya, pembeli yang datang kebanyakan dibungkus untuk dibawa pulang, serta orang yang berangkat kerja untuk bekal.
"Kalau hari biasa kita sampai 5 kilo atau 500 tusuk daging ayam, tapi kalau hari besar bisa 7 kilo daging ayam. Idul Adha kemarin saya jualan pas tanggal merah, sekitar 700 tusuk sate," ceritanya.
Candra berbagi cerita pengalamannya pernah berjualan di Jakarta. Selama tujuh tahun merantau di Ibu Kota, ia bersama istri membuka usaha kuliner. Namun sejak wabah Covid-19 merebak, omzet usaha kulinernya terus merosot, hingga akhirnya lelaki asal Malang Jawa Timur itu memutuskan untuk pulang kampung ke rumah istrinya, Lulik, di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.
"Saya baru di Kediri sekitar lima bulanan. Kalau di Jakarta saya jual di kios di wilayah Cibubur. Di sana kita berdua jualan sambal penyetan. Ada bebek, lele dan seafood. Dulu saya punya kios dan karyawan orang orang. Karena wabah Corona, jadi sepi. Akhirnya saya berhentikan anak buah saya satu per satu," kenangnya.
Advertisement