Terima 4.000 Alat Rapid Test, Unair Minta Peserta Tidak Bingung
Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Universitas Airlangga (Unair) mendapat bantuan 4.000 alat rapid test dari Badan Intelijen Nasional (BIN), Sabtu 4 Juli 2020 malam.
Bantuan itu, merupakan komitmen untuk membantu pelaksanaan rapid test kepada para peserta UTBK yang sebelumnya kesulitan untuk mencari tempat rapid test yang digunakan sebagai syarat untuk dapat mengikuti ujian.
Aturan dalam Surat Edaran Pemerintah Kota Surabaya dengan nomor 421.4/5853/436.8.4/2020 itu ditandatangi oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Di mana peserta UTBK wajib menyertakan hasil rapid atau swab test.
Dengan bantuan alat rapid test ini, peserta UTBK diimbau tidak bingung dan bisa tetap fokus untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian.
“Dalam hal tertentu, kalau ada masih ada peserta yang belum mendapat fasilitas sebaik-baiknya atau merasa kesulitan untuk mendapat pelayanan rapid test yang berasal dari Surabaya maupun luar Surabaya dapat menggunakan fasilitas rapid test yang disediakan panitia,” kata Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih, 4 Juli 2020 malam.
Tak hanya dari BIN saja, rencananya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur juga akan memberikan bantuan sebanyak 2.000 alat rapid test, 10.000 masker, 5 thermal gun, dan 5 sprayer.
“Dari hati kami yang paling dalam dan dengan tulus kami menyampaikan penghargaan serta terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua partisipasi, perhatian, kontribusi, dan bantuan dari para kepala daerah khususnya dan tentu para aparatur yang memfasilitasi peserta dengan memberikan layanan rapid test,” ungkap Nasih.
Kepada peserta yang hendak melakukan rapid test di lokasi ujian, Nasih berpesan agar dapat menghubungi hotline UTBK 0882 3190 2673, 0882 3190 2672, 08510000 9201 dan 0821 3861 1156. datang lebih awal ke tempat ujian mengingat banyaknya jumlah peserta.
Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair, Dr Suko Widodo menambahkan, 4.000 itu akan dikoordinasi Unair dengan beberapa mitra seperti Universitas Muhammadiyah, Universitas 17 Agustus, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surabaya yang turut ditempati untuk UTBK, agar bisa melayani pelaksanaan rapid bagi peserta yang tidak membawa surat rapid test.
“Peserta bisa langsung ke tempat ujiannya masing-masing, di sana sudah disiapkan (alat rapid test),” katanya.
Kata dia, sesuai aturan, peserta yang hasilnya reaktif akan langsung ditangani oleh tim dokter yang ada untuk mendapat penanganan lebih lanjut dan dibawa ke hotel yang disediakan oleh Pemkot Surabaya untuk dilakukan isolasi sampai muncul hasil swab test.
Mereka yang tidak bisa mengikuti ujian karena itu, secara otomatis akan direschedule ke gelombang ke dua pada tanggal 20-29 Juli. Atau apa bila masih tidak memungkinkan dapat mengikuti di waktu tambahan pada tanggal 1-3 Agustus.