Terhalang Masuk Garasi, Oknum Polisi di Surabaya Tembakkan Pistol
Beredar video rekaman Camera Closed Circuit Television (CCTV) sebuah rumah memperlihatkan ada sebanyak lima orang pria dan dua perempuan terlihat beradu mulut satu sama lain.
Tak terdengar jelas apa yang mereka katakan dalam perseteruan tersebut. Namun, ditengah-tengah keributan seorang pria yang mengenakan jaket berwarna merah tiba-tiba mengeluarkan senjata api.
Diduga pria yang merupakan oknum polisi di Surabaya ini menembakkan pistol ke udara sebanyak dua kali. Hal tersebut dilakukannya di lingkungan perumahan, saat berselisih paham dengan masyarakat sipil.
Sontak, lelaki lain yang sebelumnya ikut beradu mulut pun terdiam dan perlahan mundur. “Aku Polrestabes,” kata pria yang mengenakan jaket berwarna merah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, video tersebut merupakan rekaman CCTV salah satu warga Dusun Tambak Bulak, Desa Tambakrejo, Sidoarjo, yang terekam pada Selasa, 17 Mei 2022, malam.
Di sisi lain, pria berjaket merah yang menembakkan pistol ke udara sebanyak dua kali itu diduga salah satu anggota kepolisian dari Unit Reskrim Polsek Rungkut, berinisial Bripka AN.
Dari keterangan saksi, yakni W, kejadian tersebut bermula ketika pria yang diduga Bripka AN mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi di lingkungan perumahan warga.
Masyarakat yang mengetahui hal itu akhirnya mengingatkan agar tidak terlalu ngebut. Namun, pria tersebut emosi apalagi mobilnya tak bisa lewat karena terhalang kendaraan lain yang akan masuk ke garasi.
"Ngebutnya itu karena lewat jalan kampung dan sempat terhalang oleh mobil warga yang mau masuk garasi," kata Saksi, saat dikonfirmasi Rabu, 18 Mei 2022.
Berdasarkan informasi lain, saat bersitegang, pria yang diduga Bripka AN tersebut tengah bersama istrinya yang hendak melahirkan.
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Rungkut, Iptu Djoko Susanto belum memberikan komentarnya ketika ditanyai terkait peristiwa itu. Ia menyarankan agar bertanya langsung kepada Propam.
"Langsung saja ke Propam mas nanti kalau saya jawab salah," ujar Joko.
Senada, Wakapolrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo juga tidak bersedia memberikan keterangannya. Ia menyarankan agar menanyakan hal itu langsung ke Kapolrestabes.
"Langsung ke Kapolres," kata Hartoyo.