Berita Ojol Kenyot Payudara Penumpang, Benarkah?
Gara-gara tergiur untuk 'menikmati' payudara penumpang perempuannya, seorang pengemudi ojek online kehilangan motornya.
Kisah ini bermula dari seorang pengemudi ojek motor berinisial SW. Malam itu dia sedang menunggu orderan penumpang dari aplikasinya. Dia menunggu orderan tak jauh dari pusat perbelanjaan di kota Surabaya.
Saat menunggu itu, datanglah seorang perempuan cantik nan seksi. Dia minta diantar ke Bandara Juanda Surabaya. Tapi ada syarat yang harus dipenuhi si pengendara ojek online ini. Syaratnya, perempuan cantik ini minta diantar ke Juanda tapi offline. Tarifnya menyesuaikan tarif online jika ke Juanda.
Tanpa berpikir panjang, si pengemudi akhirnya setuju. Mereka pun kemudian berboncengan di di tengah gelapnya malam. Apalagi di kawasan sekitar Bandara Juanda Surabaya yang dikenal gelap karena kurang penerangan.
Di tengah jalan saat berboncengan itu, si perempuan tiba-tiba minta berhenti. Si perempuan minta berhenti karena mengaku matanya kelilipan.
Maka berhentilah ojek online tersebut. Saat berhenti perempuan itu mencoba mengucek matanya. Dengan sengaja, perempuan ini menyingkap pakaian yang dipakainya. Hingga tampak payudaranya.
Si tukang ojek masih mencoba berlaku sopan dengan memperingatkan. 'Maaf Mbak, itunya keliatan," kata pengemudi tersebut seperti dikutip dari akurat.co.
Namun tak disangka, respon perempuan itu bukannya malu atau marah karena diperingatkan. Tapi malah menawarkan untuk 'menyusu' miliknya. Tanpa pikir panjang, tawaran itu disambar. Apalagi ditambah kondisi jalan yang gelap. Sangat mendukung.
Tak lama setelah nyusu tersebut, pengemudi ojek ini kehilangan kesadaran. Hilang kesadaran bukan karena menikmati, tapi karena dibius. Akibatnya, motor NMax yang baru dibeli tiga bulan lalu amblas.
Namun, berita ini diragukan kebenarannya. Pasalnya isu semacam ini sebelumnya juga pernah terjadi. Sebuah foto kliping koran berjudul 'Kenyot Payudara Penumpang, sebelumnya juga sudah beredar.
Dalam berita tersebut seolah-olah pengendara ojek kehilangan motor setelah berbuat mesum dengan penumpangnya. Pada kepala berita (lead) tersebut, tertulis keterangan seolah kejadiannya di Indramayu. Kliping koran itu juga seolah menunjukkan nama Pos Kota sebagai medianya.
Nah, berita tersebut direproduksi ulang dengan kejadian dan latar belakang yang berbeda. Namun esensi ceritanya sama. Namun, meski hanya karangan, ada baiknya menjadi pelajaran. Karena modus operansi kejahatan bisa dilakukan dengan apa saja.