Tergiur Iming-iming King of the King Rp3 Miliar
Juanda, pengikut sekaligus petinggi King of The King asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, harus meratapi nasibnya dipenjara. Pria 48 tahun yang berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Karawang itu diciduk Polres Metro Tangerang Kota.
Tugas Juanda dari King of the King ialah mengumpulkan anggota di Provinsi Banten. Para calon anggota dijanjikan akan menerima sejumlah uang dengan membayar biaya pendaftaran yang nominalnya berbeda-beda.
"Dia merupakan ASN (aparatur sipil negara) Pemkab Karawang, modusnya mengumpulkan masyarakat, meminta iuran dana dan mengiming-iming akan mendapat uang," tutur Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Sugeng Hariyadi dalam konferensi pers.
Tak hanya itu, Juanda juga yang mencetuskan gagasan untuk membuat spanduk King of The King, dan disebar ke berbagai wilayah di Indonesia seperti di Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Juanda juga ditunjuk sebagai ketua umum Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) dan mengkoordinasi anggota di berbagai wilayah.
Juanda menyebut, raja King of the King Dony Pedro adalah anggota TNI aktif. "Kepada saya, Dia (Dony Pedro) bilang tentara aktif," kata Juanda.
Dony Pedro mengaku bertugas di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD di Bandung.
Juanda meyakini bahwa pimpinan King of The King bukan tentara gadungan. Kepada Juanda, Dony menunjukkan Kartu Tanda Prajurit TNI. Pada kartu itu, Dony Pedro berpangkat Letnan Satu Infanteri.
"Saat saya ke sana (rumah Dony Pedro) seragam (TNI)-nya digantungin," kata Juanda.
Kepada Juanda, Dony Pedro juga menjamin bahwa dokumen terkait dana di bank Swiss yang dipegangnya asli. Juanda mengaku beberapa kali ditelepon Dony Pedro dan dikirimi foto-foto pusaka. Juanda kemudian diminta datang ke rumah Dony Pedro di Bandung.
"Saya bertemu Dony awal tahun 2019 di Bandung. Awalnya dia meyakinkan saya soal samurai pusaka dan langka yang harganya triliunan. Saya mencari pembeli untuk dia," kata Juanda.
Juanda mengaku tergiur dengan uang komisi dari penjualan benda pusaka itu. Kebetulan di Karawang, kata dia, ada orang kaya yang tengah mencari benda pusaka. Namun, transaksi senjata pusaka gagal.
Tak berhenti di situ, Dony Pedro meyakinkan Juanda soal pencairan uang di bank Swiss. Juanda pun percaya lantaran Dony Pedro menyebut sejumlah nama petinggi negara, termasuk dari kalangan militer dan profesional. Juanda pun diangkat menjadi petinggi Indonesia Mercusuar Dunia (IMD), sebuah lembaga di bawah King of The King.
Namun, kini Juanda menyesal telah bergabung dengan King of The King. Juanda pun mengaku beberapa kali menyetor uang Rp 1,5 juta yang jika ditotalkan sebesar Rp10 juta kepada Dony Pedro.
"Saya dijanjikan Rp3 miliar tiap setor dan dikasih sertifikat, katanya cair Maret 2020," kata Juanda.
Advertisement