Tergiur Harga Minyak Goreng Murah Ketipu 20 Jirigen Isi Air
Pengusaha kerupuk Siti Mutoharoh syok. Warga Dukuh Kawaan, Desa Cendono Rt 03/RW 08, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tertipu promosi minyak goreng murah ternyata palsu.
Minyak goreng pesanan pesanan Siti Mutoharoh sebanyak 21 jirigen. Ternyata 20 jirigen berisi air diberi pewarna kuning. Akibat penipuan ini, Siti Mutoharoh rugi hingga jutaan Rupiah. Padahal orang yang menawari minyak goreng ini sudah biasa menyuplai ke tempat usaha kerupuknya.
"Kalau di Kudus (pasaran) itu harganya 18 ribu Rupiah, ini (ditawarkan) 16,5 ribu Rupiah perkilo lebih murah harganya," jelas perempuan 45 tahun itu kepada wartawan.
Tergiur harga minyak goreng murah dan kebetulan minyak sedang langka, Siti Mutoharoh pun membeli 21 jerigen seharga Rp 5 juta.
"Harga 21 jerigen itu Rp 5,85 juta, saya bayar Rp5 juta. Terus saya tuang ke sini. Ada satu jeriken yang asli, sisanya 20 jeriken saya buang karena palsu," keluhnya.
Siti Mutoharoh mengaku membeli minyak goreng palsu itu pada Sabtu, 12 Februari 2022. Awalnya dia dikasih contoh satu jerigen minyak asli. Sorenya ia mendapat 20 jerigen minyak goreng.
Korban sendiri baru sadar tertipu, ketika hendak menggoreng kerupuk pada Minggu, 13 Februari 2011. Minyak goreng palsu tersebut lebih mirip seperti air. Sedangkan warna kuning diduga dicampur dengan pewarna.
"Sekitar jam dua sore, orang itu ke sini bawa sampel, saya biasa saja karena orangnya baik. Pas nganter sore gitu ya, drum mau tak cuci tidak boleh. Tahunya kakak saya itu air bukan minyak, terus saya cek itu bukan minyak, saya buat goreng ya tidak bisa, itu dikasih sumbo (pewarna) kuning," terang Siti Mutoharoh.
Penjual minyak goreng itu bukan orang baru bagi Siti Mutoharoh. Ia mengaku sudah lima kali membeli minta goreng dalam ukuran jirigen ke orang tersebut. Tetapi, pemesanan kelima ternyata bukan minyak goreng yang diperoleh melainkan air.
Warga lain yang tertipu minyak goreng adalah kakak Siti Mutoharoh, Musmiah dan suaminya, Asnawi. Mereka membeli lima jeriken. Kerugian yang ditanggung sebesar Rp2 juta. Musmiah yang juga pengusaha kerupuk itu mengaku sudah beberapa kali membeli minyak dari penjual tersebut.
"Sudah empat kali (beli dari orang itu), dan yang keempat kalinya (terakhir) ini ditipu," kata perempuan 58 tahun itu.
Menurut Musmiah, penjual minyak itu ada tiga orang. Dia tidak curiga karena mereka sudah beberapa kali datang menawarinya minyak goreng.
"Setelah menipu minyak goreng palsu itu nomornya tidak bisa dihubungi," ujar Musmiah.
Polisi Turun Tangan
Polres Kudus, Jawa Tengah, masih melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan penipuan minyak goreng palsu. Kasus ini dialami korban yang merupakan pengusaha kerupuk di Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
"Informasi adanya dugaan penipuan jual beli minyak goreng tersebut sudah kami tindak lanjuti dengan mendatangi tempat kejadian perkara. Tunggu hasil penyelidikannya nanti," kata Kasatreskrim Polres Kudus AKP Agustinus David P.
Ia mengakui kasus tersebut tergolong baru karena sebelumnya belum ada kasus penipuan terkait minyak goreng palsu. Selain melakukan penyelidikan, kepolisian juga melakukan uji laboratorium minyak goreng yang diduga palsu tersebut.
Agar kasus serupa tidak terulang, Polres Kudus mengimbau masyarakat bisa lebih selektif dalam membeli minyak goreng dan disarankan membeli minyak goreng ke toko yang terpercaya.