Tergiur Bunga Tinggi, Emak-emak Jember Tertipu Miliaran Rupiah
Investasi merupakan hal penting dilakukan untuk jangka panjang. Namun, berinvestasi harus bijak dan teliti. Jangan sampai bernasib seperti sejumlah perempuan di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Sejumlah emak-emak mendatangi Polres Jember. Mereka melapor setelah menjadi korban investasi bodong. Tidak tanggung-tanggung, uang yang dibawa kabur oleh owner program investasi bodong itu mencapai Rp10 miliar.
Salah satu korban, Dewi Irana mengatakan, beberapa bulan lalu dirinya dihubungi oleh admin program investasi itu. Admin yang diketahui berinisial FTR itu menawarkan slot investasi kepada korban sebesar Rp 5 juta.
Menurut korban yang merupakan warga Kecamatan Sumbersari, Jember ini, program investasi itu merupakan milik seorang perempuan berinisial S, warga Desa Biting, Kecamatan Arjasa, Jember.
“Saya diminta mengisi slot PHP sebesar 5 juta rupiah. Itu investasi dalam waktu satu setengah bulan sudah rampung, keuntungan yang dijanjikan 20 persen yang dicairkan tiap pekan,” kata Dewi, Kamis, 14 April 2022.
Perempuan 24 tahun ini tergiur dengan bunga tinggi yang ditawarkan. Tanpa pikir panjang, Dewi langsung menginvestasikan sejumlah uangnya. Padahal, saat itu bentuk investasi itu masih belum jelas.
Setelah ditunggu, menurut pengakuan Dewi, ternyata keuntungan yang dijanjikan pelaku memang nyata. Korban menerima keuntungan dari uang yang diinvestasikan selama tiga kali pencairan.
Namun, saat pencarian ke empat sudah jatuh tempo, keuntungan itu sudah tidak diterima lagi oleh korban. Korban berusaha menghubungi owner, namun selalu banyak alasan.
"Owner selalu beralasan sedang sakit, sedang limit, bahkan pernah beralasan kartu ATM-nya diblokir. Hanya cair satu sampai tiga kali. Setelah itu tidak ada lagi. Setelah dikonfirmasi owner selalu banyak alasan,” ungkap Dewi.
Nasib buntung akibat investasi bodong ini tidak hanya dialami oleh Dewi, ternyata ada hampir seratus orang yang bernasib sama. Hal itu terungkap setelah para korban membentuk grup WhatsApp.
Korban dari pelaku S, tidak hanya warga Jember, namun juga dari luar Jember, seperti Lumajang, Situbondo, Banyuwangi, Bali. Bahkan ada juga ada TKW yang saat berada di luar negeri yang turut menjadi korban investasi bodong milik S.
“Yang sudah laporan ke Polres Jember ini baru sebagian korban, masih ada korban lainnya yang juga akan menyusul membuat laporan,” lanjut Dewi.
Dari pengakuan sejumlah korban, pelaku S kerap berpenampilan layaknya orang kaya. Sering ganti kendaraan dan handphone yang dipakai merupakan merek berkelas. Saat mendatangi korbannya, S selalu memamerkan barang-barang mewah yang dipakainya. Kemudian mengajak para korban yang ingin sukses seperti pelaku.
Sementara untuk meyakinkan korban bahwa uang yang diinvestasikan benar-benar dikelola, pelaku S sering mengirim gambar saat ada kegiatan. Belakangan, foto-foto itu ternyata diambil saat pelaku sedang menipu korban lainnya.
Para korban kemudian menelusuri tentang kegiatan investasi yang dilakukan S. Saat itu baru terungkap, ternyata investasi milik S itu tidak ada pengelolanya. Bahkan bidang usaha yang dilakukan juga tidak jelas.
Sementara korban lain bernama Ika Sufiawati, Perempuan 23 tahun ini merupakan warga Kecamatan Balung, Jember. Menurutnya, hampir seratus orang jadi korban. Kerugian yang dialami pun berbeda-beda, mulai dari Rp5 juta sampai Rp1 miliar.
Korban sudah pernah mencari keberadaan pelaku S ke rumahnya, namun sudah tidak ada. Berdasarkan informasi terakhir yang diterima korban, pelaku diketahui berada di Nusa Dua, Bali.
"Terakhir, kabarnya dia ada di Nusa Dua, Bali, bilang sakit. Kalau ditagih selalu alasan uangnya limit. Saat ini sudah hilang kontak, informasi pelaku dijemput orang mengendarai mobil warna hitam,” kata Ika.
Akibat kejadian itu, total kerugian yang dialami seluruh korban bisa mencapai Rp10 miliar rupiah. Uang sebesar itu diduga kuat dibawa kabur oleh pelaku S.