Tergantung Pikiran, Kebaikan Diri Bukanlah Prasangka Dirinya
Guru Maulana Jalal al-Din al Rumi, Syeikh Syams al Tabrizi, dalam perbincangan sepi mengatakan kepada santrinya itu:
اِنَّ الطَّرِيقَةَ الَّتِي نَرَى فِيهَا اللهَ مَا هِيَ إِلَّا اِنْعِكَاسٌ لِلطَّرِيقَةِ الَّتِي نَرَى فِيهَا أَنْفُسَنَا، فَإِذَا لَمْ يَكُنْ اللهُ يَجْلِبُ إِلَى عُقُولِنَا سِوَى الخَوفِ وَالمَلَامَةِ فَهَذَا يَعْنِي أَنَّ قَدَراً كَبِيرًا مِنَ الخَوْفِ وَالمَلَامَةِ يَتَدَفَّقُ فِي نُفُوسِنَا، أَمَّا إِذَا رَأَيْنَا اللهَ مُفْعِمًا بِالمَحَبَّةِ وَالرَّحْمَةِ فَإِنَّنَا نَكُونُ كذَلِك.
“Cara kita melihat Tuhan merupakan refleksi dari bagaimana kita melihat dalam diri kita sendiri. Jika kita melihat Tuhan sebagai Yang Menakutkan dan Yang Menghukum, maka kita akan sering merasa takut dan bersalah. Jika kita melihat Tuhan sebagai Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang maka demikian pulalah kita”. (Kaidah Cinta no.1).
Demikian pesan Islam cinta dari KH Husein Muhammad
Iblis pun Merasa Paling Baik
Al-Imam Ali bin Abi Thalib berkata 'Orang yang menganggap dirinya buruk maka ia orang yang baik, sedang orang yg menganggap dirinya baik maka ia orang yang buruk'
Sesungguhnya kebaikan pada diri seseorang adalah prasangka dari setiap orang yang memandang dirinya. Kebaikan diri seseorang bukanlah prasangka dirinya sendiri. Jika ia menganggap dirinya paling baik dan benar maka sesungguhnya nafsu telah menggodanya.
Iblis dilaknat bukan karena kurangnya ilmu tapi karena kurangnya akhlak dan merasa paling baik dan benar.
Jika diri merasa masih banyak keburukan, maka jiwa nya akan terus berusaha untuk berkumpul dengan orang orang yang ia anggap baik dan shalih. Faedah berkumpul dan mencintai orang shalih lebih dahsyat daripada sekedar membaca atau menghafal kitab kitab.
Membaca atau menghafal adalah wilayah akal, sedangkan berkumpul dan mencintai orang shalih adalah wilayah hati/kalbu. Jika akal tunduk pada hati, maka akal berusaha menselaraskan dengan hati. Jika hati dan akal dipenuhi rasa mahabbah, maka itulah tujuan beragama (Cinta Allah-Cinta Rasul-Cinta Shalihin-Cinta Sesama).
Semoga bermanfaat. Alfatihah. (Nauval Mutahar)
Advertisement