Terendus Jejaknya, Perekam Video Luhut Beri Amplop Minta Maaf
KH Fathurrosi Zubair menilai, video yang diunggah dan viral di media sosial tidak ada yang salah. Namun sayangnya, dipelintir dan disalahgunakan oleh oknum-oknum tertentu seolah-olah pemberian amplop sebagai ajakan untuk memilih Jokowi di Pemilu 2019.
"Tudingan terhadap abah saya mendukung Jokowi hanya karena amplop itu fitnah. Saya sangat menyesalkan," kata putra KH Zubair Muntashor.
Seperti diketahui, sebuah video Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan memberikan amplop kepada KH Zubair Muntashor saat berkunjung ke Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, beredar di media sosial belakangan ini.
Setelah dikethaui jejaknya, akhirnya perekam video tersebut meminta maaf, dan telah bertemu langsung dengan nKH Fathurrosi Zubair, pada Jumat 5 April 2019.
Luhur Utomo (40) perekam, dan penggunggah video kunjungan pada, Sabtu 30 Maret 2019 itu, menyampaikan permintaan maaf sekaligus memberikan klarifikasi kepada KH Fathurrosi Zubair putra Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Kholil Bangkalan tersebut.
"Saya atas nama pribadi, meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Karena, tanpa diduga video itu menjadi viral di media sosial," ucap Luhur.
Warga Perumnas, Kecamatan Kamal, Bangkalan Madura, ini menegaskan, perekaman video tidak dimaksudkan untuk menonjolkan sisi pemberian amplop. Namun, murni bertujuan merekam kunjungan Luhut Binsar Panjaitan dalam rangka bersilaturahmi dengan Pengasuh Ponpes Nurul Kholil, KH Zubair Muntashor.
"Pak menteri Luhut memberi amplop untuk membantu biaya pengobatan abah. Sebelum menerima amplop, abah memberikan batik dan akik kepada pak menteri. Jadi jangan dipolitisir," kata KH Fathurrosi Zubair
"Video itu diambil tanpa seizin saya. Kemudian, diedarkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan bahasanya dipoles sedemikian rupa sehingga keluar dari konteks yang sebenarnya," sesal Luhur.
Faktanya
Sebelum mengenal Luhut Binsar Panjaitan, kata Ra Fathur sapaan akrabnya, KH Zubair Muntashor sudah mendukung Jokowi sejak Pilpres 2014. Jadi, menentukan pilihan politik karena pemberian amplop itu tuduhan yang tidak benar, dan salah besar.
Ra Fathur juga membantah, bahwa Luhut Binsar Panjaitan meminta KH Zubair Muntashor supaya memberikan instruksi kepada umat, santri, dan alumni untuk memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada, Rabu 17 April 2019 mendatang.
"Ajakan mencoblos ini biar tidak golput. Menteri bilang begini, kiai nanti instruksikan kepada umat, santri dan alumni datang ke TPS pakai baju putih dan sopan. Putih ini, diartikan kesopanan. Bukan permintaan pilih Jokowi. Saya kok yang mendapingi abah," tegasnya.
Kunjungan Luhut Binsar Panjaitan yang hanya berlangsung sekitar 20 menit sambung Ra Fathur, bukan dalam rangka membahas agenda politik. Akan tetapi, ingin menjenguk KH Zubair Muntashor karena sudah dua bulan, kondisinya kurang sehat. Luhut tidak hanya kali ini saja berkujung ke Ponpes Nurul Kholil.
"Pak menteri Luhut memberi amplop untuk membantu biaya pengobatan abah. Sebelum menerima amplop, abah memberikan batik dan akik kepada pak menteri. Jadi jangan dipolitisir," paparnya, menyikapi video Luhut Binsar Panjaitan memberikan amplop kepada KH Zubair Muntashor saat berkunjung ke Kabupaten Bangkalan. (adi)
Advertisement