Terdapat Nilai-nilai Pancasila dalam Tradisi Tahlilan
Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengatakan, nilai-nilai Pancasila juga terkandung dalam rutinitas tahlilan. Tahlilan menjadi contoh dalam kehidupan bermasyarakat yang bernuansa sosial dan keagamaan sekaligus.
“Ketika mengucapkan Laillahaillallah, yang artinya Tiada Tuhan Selain Allah, ini menunjukkan bahwa kita yakin dengan sila pertama; Ketuhanan Yang Maha Esa,” ungkap Kiai Marzuki, yang juga Pengasuh Pesantren Sabilurrosyad, Gasek, Kota Malang.
Terkait Maulid Nabi, KH Marzuki Mustamar hadir di Tulungagung dalam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, Jumat malam 30 Oktober 2020. Dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Bupati Tulungagung dan tokoh-tokoh Islam setempat.
Mengawali membebeberkan kandungan Pancasila dalam tahlilan. Berikutnya, lanjut Kiai Marzuki, Sila ke-2; Kemanusiaan yang adil dan beradab diisyaratkan dengan mengundang seluruh tetangga untuk bersama-sama tahlilan.
Sila ke-3; Persatuan Indonesia ditunjukkan ketika jama’ah membaca dzikir, doa, dan makan bersama dalam tahlilan.
“Imam tahlilan adalah pemimpin yang dipilih melalui musyawarah. Ini merupakan bentuk pengamalan sila ke-4; Permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,” imbuh Kiai Marzuki.
Sedangkan sila ke-5, Kiai Marzuki memungkasi penjelasannya, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dilakukan dalam bentuk pemberian berkat kenduri. Semua jama’ah memperoleh berkat yang sama, meskipun secara strata sosial ada yang berbeda.
Sementara itu, terkait dengan nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam rutinitas tahlilan warga Nahdiyin, ketua PC IPNU Tulungagung, Haris, mengamini penjelasan tersebut.
Haris menambahkan, IPNU Tulungagung, melalui tim kretif juga mengerjakan desain ungkapan-ungkapan yang bernuansa bela NKRI dalam bentuk meme yang unik. Hal ini dimaksudkan supaya pesan moral yang penting bisa diketahui masyarakat, terutama anggota IPNU.
“Inovasi kegiatan kami saat ini munculkan lomba meme yang bernilai keidonesiaan. Selain itu, tim kreatif juga membuat meme berisi pesan-pesan moral yang baik,” tuturnya.