Terdampak Abu Vulkanik, Bandara Blimbingsari Banyuwangi Ditutup
Erupsi Gunung Agung di Bali yang terjadi pada hari ini pukul 04:13 WITA berdampak pada penerbangan terutama di daerah sekitar Banyuwangi dan Jember. Akibatnya terjadi penutupan Bandara Blimbingsari Banyuwangi mulai pukul 03.40 WIB sampai dengan 05.00 WIB dan diperpanjang hingga pukul 15.00 WIB.
Sedangkan Bandara Notohadinegoro Jember ditutup mulai pukul 05.48 WIB sampai dengan 06.00 WIB dan diperpanjang hingga pukul 10.00 WIB.
"Dari pengamatan di lapangan pagi ini, Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro Jember masih terdampak abu vulkanik. Untuk itu Bandara Banyuwangi dan Bandara di Jember masih ditutup sementara," ujar Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso.
Terkait penutupan Bandara di Jember dan Banyuwangi, Agus meminta semua stakeholder baik otoritas bandar udara dan operator penerbangan untuk mematuhi SOP penanganan dampak abu vulkanik. Semua stakeholder harus bekerjasama dan memantau perkembangan yang terjadi. Kalau memang masih belum memungkinkan, bandara tidak boleh dibuka.
Di samping itu, Agus meminta semua stakeholder penerbangan di daerah tersebut serta di Bali dan sekitarnya untuk tetap waspada mengingat status Gunung Agung masih waspada dan ada kemungkinan untuk erupsi lagi.
Dari informasi sebelumnya yang dilaporkan pada Ditjen Perhubungan Udara, erupsi Gunung Agung pagi tadi menyebabkan kolom abu vulkanik setinggi ± 2.000 m di atas puncak atau ± 5.142 m di atas permukaan laut dan berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong bergerak ke arah barat dan barat laut.
Info sebaran abu vulkanik dari VAAC Darwin berdasar data radar Himawari, Webcam, CVGHM dan PIREP, abu vulkanik bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan angin mencapai 20 knot dengan ketinggian abu mencapai FL200. Dan juga ke arah barat dengan kecepatan angin 25 knot mencapai ketinggian FL250.
Berdasarkan ASHTAM VAWR 5683 jam 00.15 WIB rute ATS yang terdampak adalah W13, W33, W45. (FY/ME/SW)
Advertisement