Terburu-buru dalam Salat, Perhatikan Pesan Penting Rasulullah
Tuma’ninah (ketenangan) adalah suatu unsur yang sangat penting dan sangat diperlukan dalam salat. Dengan tuma’ninah itulah kekhusyu’an dalam salat dapat dicapai. Karena itulah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) memerintahkan agar dalam mengerjakan salat disertai dengan tuma’ninah, baik ketika rukuk, sujud, dan amalan salat lainnya.
Salat adalah suatu ibadah yang sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang beriman dan khusyu’. Maka kadang-kadang sebagian orang tidak sabar dalam mengerjakan salat, ingin cepat selesai, karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga ketika rukuk, sujud, dan sebagainya tidak disertai dengan tuma’ninah. Sebagian ulama sering menggambarkan salat yang tanpa tuma’ninah seperti ayam mematuk makanan, karena sujud, rukuk, dan sebagainya dilakukan dengan sangat cepat.
Salat seperti itu, tidak hanya dilakukan pada masa sekarang, melainkan pada masa Rasul pun pernah terjadi, sehingga ditegur oleh Rasulullah saw, sebagaimana diungkapkan dalam suatu hadis:
“Dari Abi ‘Abdillah al-Asy’ariy, ia berkata: Setelah Rasulullah saw mengerjakan salat bersama para shahabat, duduklah beliau di tengah kelompok para shahabat. Kemudian datang seorang laki-laki, lalu mengerjakan salat; kemudian ia rukuk dan sujud dengan sangat cepat, lalu Nabi bersabda: Tahukah kalian (bagaimanakah orang) ini? Barangsiapa mati (dengan salat seperti) ini, maka ia mati atas selain agama Muhammad, mematuk salatnya, bagaikan burung gagak mematuk darah …” [HR. Ibnu Khuzaimah; al-Bani dalam syarh Shahih Ibnu Khuzaimah: (1/332) Syamsuddin, 1416 H.:89].
Pesan Nabi
Dalam hadis lainnya diungkapkan sebagai berikut:
“Rasulullah saw bersabda: Pencurian yang paling buruk yang dilakukan manusia ialah mencuri dari salatnya. Kemudian orang-orang bertanya: Hai Rasulullah, bagaimana ia mencuri dari salatnya? Beliau menjawab: Tidak menyempurnakan rukuknya dan sujudnya.” [HR. Ahmad: al-Jami’ ash-Shaghir: 997].
Dari hadis-hadis inilah para ulama mengambil kesimpulan bahwa rukuk, sujud, berdiri, dan duduk wajib dilakukan dengan tuma’ninah; tenang dan tidak dengan tergesa-gesa, kemudian baru meneruskan gerakan selanjutnya. Oleh karena itu agar dapat salat dengan tuma’ninah seseorang perlu membiasakan mengerjakan salat dengan baik.
Advertisement