Terbaik di Region Jawa-Bali, TPID Banyuwangi Raih Penghargaan
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Banyuwangi kembali meraih penghargaan terbaik untuk Region Jawa-Bali tahun 2022. Penghargaan ini diterima langsung Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dari Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto.
Penghargaan ini diserahkan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto saat Rapat Koordinasi Nasional dengan Daerah (Rakornasda) Pengendalian Inflasi Tahun 2022 di Surabaya, Rabu, 14 September 2022.
“Selamat untuk Banyuwangi. Semoga pengelolaan inflasi di Banyuwangi terus baik,” ujar Airlangga Hartarto.
Penyerahan penghargaan ini disaksikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak dan sejumlah Kepala Daerah yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Dalam Rakornasda Pengendalian Inflasi ini, Airlangga berpesan kepada para Kepala Daerah untuk menggunakan anggarannya dalam pengendalian inflasi. Khususnya dalam memanfaatkan Dana Transfer Umum (DTU) minimal 2 persen. Langkah ini juga sebagai upaya pengendalian inflasi pasca kenaikan harga BBM. Jangan sampai, kata Dia, ada gejolak inflasi yang signifikan.
“Bagi para kepala daerah jangan ragu untuk memanfaatkan anggaran dalam pengendalian inflasi. Ini merupakan instruksi dari bapak Presiden. Peraturannya juga sudah jelas dari Menteri Keuangan,” terang Airlangga.
Penghargaan ini merupakan prestasi ketiga yang diraih secara berturut-turut TPID Banyuwangi sejak 2020 hingga 2022. Capaian ini merupakan kerja keras Pemkab Banyuwangi bersama para pemangku kepentingan dalam mendorong pengelolaan inflasi secara terukur.
“Terima kasih kepada seluruh stakeholder, kepada Bank Indonesia yang terus membersama daerah dalam menjalankan program pengelolaan inflasi,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Istri mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ini menyebut, ada tiga aspek penilaian pada keberhasilan Banyuwangi dalam meraih TPID Award untuk ketiga kalinya ini. Mulai dari aspek proses, program unggulan, dan aspek outcome.
Aspek proses memiliki bobot 20 persen, program unggulan 30 persen, dan outcome berbobot 50 persen. Dari perbandingan nilai inflasi bulanan ataupun yang Year on Year menunjukkan angka yang stabil.
“Hal inilah yang menjadikan Banyuwangi dianggap terbaik dalam mengendalikan inflasi sehingga diganjar TPID Award untuk ketiga kalinya,” jelasnya.
Mengenai penggunaan DTU, Ipuk mengaku Banyuwangi telah melebihi batas minimal dalam penyaluran DTU. Bahkan menurutnya, Untuk DTU, Pemkab Banyuwangi tidak hanya mengalokasikan 2 persen, namun mencapai 5,62 persen.
“Kami alokasikan untuk mendukung program perlindungan sosial, penciptaan lapangan kerja dan subsidi sektor transportasi,” tegasnya.
Advertisement