SDN Kapasari VIII Panen Sayuran dari Media Hidroponik
Berkurangnya lahan untuk bercocok tanam di kota besar seperti Surabaya. Membuat sebagian orang harus berpikir dan berinovasi untuk tetap dapat bercocok tanam dengan lahan yang terbatas.
Seperti yang dilakukan SDN Kapasari VIII Surabaya, pada Jum'at, 4 Oktober 2019 bersama ratusan muridnya, guru dan wali murid yang tengah menikmati panen raya sayuran hidroponik dari tanaman hidroponik yang selama ini mereka rawat sejak Agustus.
Sayuran yang dipanen di antaranya kangkung, sawi samhong, sawi dakota, sawi pakcoy (daging).
Eny Murtiningtyas selaku guru pembina hidroponik mengatakan, memilih mengajarkan menanam hidroponik karena tanaman hidroponik mudah dirawat dan tidak memakan lahan untuk merawatnya.
"Ini merupakan panen kami yang kedua, sejak mulai menanam hidroponik beberapa bulan yang lalu," kata Eny Murtiningtyas ditemui di sekolahnya.
Perempuan yang akrab disapa Tyas ini mengungkapkan, dalam sekali panen pihak sekolah bisa memperoleh sekitar 30 kilogram sayuran hidroponik.
Hasil panen ini juga diolah oleh para wali murid menjadi kreasi makanan dan minuman yang menyehatkan. Seperti jus dari sawi, puding sawi, es krim kangkung, sempol sawi, cendol dawet, serta mie ayam sawi yang menjadi primadona murid-murid SDN Kapasari VIII.
Tambahnya, sayuran yang dipanen sebagian juga dijual kepada wali murid mulai dari harga 5 ribu rupiah per ikat.
"Untuk perawatan tanaman hidroponik dibutuhkan ketelatenan untuk mengecek air dan kadar nutrisi tanaman setiap harinya," ungkap perempuan yang akrab disapa Tyas ini.
Menurutnya, pengecekan setiap hari ini dibutuhkan agar tanaman tidak kering dan terjaga dari hama seperti tikus.
Selain mengajak wali murid ikut aktif menaman tanaman hidroponik di sekolah, para siswa yang tergabung dalam tim hidroponik juga memberikan sosialisasi ke warga sekitar.
"Biasanya satu minggu sekali, tim hidroponik ini memberikan informasi mengenai tanaman hidroponik. Mulai dari cara menanam, merawat, hingga panen," ucap Tyas.
Dengan penerapan menanam hidroponik sedini mungkin terhadap murid-muridnya, Tyas berharap para siswa bisa mengenal hidroponik, mengembangkan, dan menjadikan ladang usaha bagi murid maupun wali murid.
Salah satu murid yang getol dalam merawat hidroponik, Renatalia mengatakan, merawat tanaman hidroponik sangat menyenangkan dan tidak terlalu sulit.
"Setiap harinya tinggal cek airnya, terus menambahkan nutrisinya setiap hari agar bisa panen tepat waktu dan tanaman tidak kering," kata murid kelas 6 SD ini.