KBS Terapkan Aturan Baru, Ada Hal yang Bikin Kecewa Pengunjung
Sejumlah pengunjung tampak memadati tempat wisata keluarga Kebun Binatang Surabaya (KBS). Dari pantauan Ngopibareng.id puluhan pengunjung terlihat berlalu lalang. Ada yang berswafoto dengan keluarga, duduk bersantai dan menyaksikan hewan di habitat penangkaran.
Sebagian besar dari mereka mengajak anak. Mereka juga tampak tertib memakai masker. Sebelum masuk ke dalam KBS mereka juga diwajibkan mencuci tangan dan dicek suhu badannya. Setelah semua dilakukan, baru mereka menunjukkan barcode tiket online yang sudah dipesan. Pengunjung pun lantas diperbolehkan masuk.
KBS sendiri kembali dibuka pada tanggal 27 Juli 2020. Sebelumnya, tempat wisata yang menjadi ikon Kota Pahlawan ini ditutup selama empat bulan karena pandemi.
“Sebelum dibuka kami mengadakan simulasi yang disaksikan pemerintah kota, kepolisian, Dishub, Tim Gugus Covid dan BKSDA. Akhirnya berdasarkan hasil konsolidasi dan sosialisasi yang kami paparkan, KBS boleh dibuka selama sebulan,” kata Wini Hustiani, Humas Kebun Binatang Surabaya kepada Ngopibareng.id pada Minggu, 2 Agustus 2020.
Wini menyebut, setelah satu bulan akan ada evaluasi lebih lanjut untuk kebijakan operasional KBS. Saat membuka untuk pengunjung, manajemen KBS juga diharuskan menerapkan protokol kesehatan. Kebijakan ini dikeluarkan untuk mengantisipasi penyebaran Covid.
Protokol kesehatan yang sudah dijalankan itu antara lain, untuk internal, sebanyak 215 karyawan KBS harus menjalani rapid test. Tujuannya untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.
Sedangkan untuk pengunjung, manajemen menerapkan penjualan secara online. Penjualan tiket secara manual dengan menggunakan wrist-band ditiadakan untuk mencegah kerumunan. Jumlah pengunjung yang diperbolehkan masuk pun dikurangi. Jika sebelum pandemi total pengunjung sekitar 5000 orang, saat ini jumlahnya disusutkan maksimal menjadi 3000 orang
Selain itu, beberapa wahana juga ditutup. Seperti wahana tunggang satwa (gajah dan unta), wisata perahu, taman bermain anak, kolam renang, hingga memberi makan hewan. Tempat parkir pengunjung pun dialihkan di area terminal Joyoboyo.
“Kami menyiapkan banyak protokol kesehatan demi menjaga kesehatan pengunjung. Mulai dari pengalihan tiket secara online, penutupan beberapa wahana hingga pengalihan lokasi parkir. Memang lokasi parkirnya agak jauh dan menyebabkan pengunjung jalan, tapi itu untuk kesehatan mereka,” kata Wini.
Pembatasan Jam Kunjungan
Selain membatasi jumlah pengunjung, manajemen KBS juga mengurangi jam buka untuk pengunjung. Jika biasanya KBS dibuka sampai menjelang sore hari, kini malah dibagi menjadi dua shif buka. Pengunjung pun tak bisa dengan leluasa menikmati wisata di KBS sepanjang hari.
Tak hanya itu, manajemen KBS juga membuat alur jalan untuk pengunjung. Jalur pengunjung yang biasanya bisa dua arah, kini dialihkan menjadi satu arah saja.
Tak lupa, manajemen KBS juga menyediakan sarana kesehatan individu yaitu penyediaan hand sanitizer dan wastafel yang banyak disediakan.
“Kami juga menyediakan dispenser yang kami letakkan di 15 titik di dekat lokasi berteduh. Tujuannya agar pengunjung bisa isi ulang air saat istirahat, mereka juga dipebolehkan bawa makanan ringan,” tambahnya.
Diprotes Pengunjung
Wini menyadari kebijakan yang dikeluarkan manajemen menimbulkan pro dan kontra. Dia menceritakan, sejumlah pengunjung mengeluhkan peralihan tiket dari manual menjadi online. Mereka merasa dipersulit saat akan masuk KBS.
Selain merasa dipersulit untuk masuk KBS, ada juga pengunjung yang merasa keberatan batasan usia dan pembatasan jam berkunjung dalam KBS. Dampaknya, banyak anak kecil yang menangis karena tidak diperbolehkan masuk.
“Kasihan ya ada banyak anak kecil yang nagis nggak boleh masuk, mereka juga harus balik. Tiket dibuat secara online padahal kan nggak semua handphone orang modern. Waktu juga dibatasi jadi kami nggak bisa leluasa, kalau untuk masker sudah baik sih,” cerita Putra Surya Prata dan Mega Silvania Simamarta, keluarga asal Sidoarjo yang berwisata ke KBS dengan mengajak putra mereka yang berusia 6 tahun.
Menanggapi hal itu, Wini menahami keluhan tersebut. Menurutnya, sebenarnya kebijakan yang diambil bertujuan untuk menjaga kesehatan para pengunjung.
“Ada pengunjung yang mengeluh katanya mau menyenangkan anaknya kok dipersulit. Tapi mohon dipahami itu kan semuanya demi menjaga kesehatan putra-putrinya. Kami juga mohon maaf memang sekarang sistemnya seperti itu,” jelasnya.
Namun tak semua pengunjung mengeluh dengan sistem baru yang diterapkan oleh manajemen KBS itu. Ada juga pengunjung yang mendukung kebijakan yang diambil pihak KBS. Menurutnya, kebijakan yang diterapkan baik untuk meminimalisir kerumunan dan mengantisipasi Covid.
“Ini pertama kali saya ke KBS kembali setelah ditutup saat pandemi. Saya ke sini ajak keponakan saya usia 8 tahun. Saya setuju dengan kebijakannya karena bisa meminimalisir rantai penyebaran Covid,” ujar Friska Fatma, pengunjung asal Rungkut Surabaya yang memilih berkunjung lantaran lokasi KBS yang dekat dengan rumah.