Terapi Terbaru Autoimun Psoriasis Bisa Dilakukan di Surabaya
Psoriasis vulgaris merupakan salah satu penyakit autoimum yang menyebabkan peradangan pada kulit. Kondisi ini ditandai dengan adanya plak atau bercak merah pada kulit sehingga menyebabkan kulit tebal dan mudah bersisik.
Penderita psoriasis umumnya akan merasa minder atau kurang percaya diri dengan kondisi kulitnya. Selain itu, stigma masyarakat yang menganggap kondisi ini menular membuat beberapa di antaranya kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan dan bersosialisasi di masyarakat.
Dokter Jose L A,G.Dip.Derm..,SpKK mengatakan, dengan teknologi terbaru saat ini pengobatan Psoriasis bisa dilakukan tepat sasaran sehingga membuat kondisi kulit menjadi normal dan terkontrol.
"Terapi terbarunya namanya Biological Agents untuk psoriasis. Terapi ini bisa mengarah langsung ke target dan lebih efektif dari terapi sebelumnya yang cenderung jalan ditempat atau memiliki banyak efek samping," kata dokter Jose dalam sebuah talkshow kesehatan.
Ia menjelaskan, dengan terapi terbaru ini para pasien autoimum psoriasis bisa mendapatkan kondisi kulit yang lebih baik dan terkontrol.
"Kalau untuk sembuh memang sulit ya, karena ini autoimun dan dipengaruhi faktor genetik. Tapi untuk terkontrol dan memiliki kondisi kulit normal sampai 90 hingga 100 persen itu bisa dilakukan," kata dokter Jose.
Teknologi ini mulai masuk ke Indonesia pada bulan November 2022 lalu. Kabar baiknya terapi ini bisa dilakukan di Surabaya, tepatnya di RS National Hospital.
"Waktu pandemi banyak yang melalukan terapi ini sampai harus keluar negeri karena belum masuk. Saat ini sudah bisa dilakukan di Indonesia, khususnya Surabaya," paparnya.
Dokter Jose berharap, adanya terapi terbaru ini bisa membantu penderita untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik dan hasil lebih maksimal.
Tambahnya, untuk diketahui masyarakat penyakit ini tidak menular karena disebabkan oleh autoimun dan faktor genetik. Bukan disebabkan oleh virus atau bakteri.
Salah satu penyintas, Nunung Hamidia mengatakan antusias dengan adanya terapi terbaru ini.
"Iya, saya memang mau mencoba generasi terbaru ini. Karena namanya pengobatan semakin hari semakin maju dan semoga terapi baru ini bisa membuat kondisi saya lebih baik," kata Nunung.