Terancam Kelaparan, Pimpinan Taliban Afghanistan Minta Bantuan
Perdana Menteri Afghanistan Mullah Mohammed Hassan Akhund, meminta agar dunia internasional mengucurkan bantuan kemanusiaan bagi Afghanistan senilai USD10 miliar. Dana kemanusiaan dibekukan akibat penguasaan Taliban di Afghanistan.
Taliban Minta Bantuan
Perdana menteri yang ditunjuk Taliban itu meminta akses bantuan dicairkan lantaran penduduknya terancam kelaparan di musim dingin ini.
"Kami minta organisasi kemanusiaan internasional agar tidak menahan bantuannya dan menolong negara kami yang kelelahan. Sehingga masalah penduduknya bisa diselesaikan," kata Hassan dalam pidato selama 30 menit yang disiarkan televisi setempat, diterjemahkan dari dw.com, Minggu 28 November 2021.
Ia juga meminta agar Amerika Serikat membuka bantuan senilai USD10 miliar dari pendanaan untuk Afghanistan, pasca kudeta yang dilakukan Taliban terhadap pemerintahan Afghanistan yang sah.
Sikap Internasional
Sementara permintaan Taliban nampaknya sulit dipenuhi rezim internasional. Dunia menolak mengakui legitimasi pemerintahan Taliban serta menghentikan bantuan yang mencapai 75 persen dari perekonomian Afghanistan. Bank Dunia dan IMF juga mengakhiri pinjaman internasional.
Negara Barat berjanji memblokir bantuan kemanusiaan hingga Taliban membentuk pemerintahan yang inklusif dan mengakui hak-hak perempuan.
Sedangkan menurut Hassan, larangan perempuan di sektor pekerjaan dan sekolah bertujuan "menyelamatkan martabat perempuan."
Ancaman Kelaparan
Diketahui, permintaan pertama kali rezim Taliban di Afghanistan muncul sebab penduduk negara itu terancam kelaparan dan kolapsnya perekonomian.
Penduduk mulai menjual semua yang dimiliki termasuk anak-anak, hanya untuk mendapatkan makanan.
Hassan menyebut kelaparan yang dialami penduduknya adalah "ujian dari Tuhan akibat pemberontakan penduduk terhadap Taliban."