Terancam Buta, Dinkes Situbondo Temukan 6.947 Jiwa Idap Penyakit Katarak
Dinas Kesehatan (Dinkes) Situbondo Jawa Timur mencatat sebanyak 6.947 warga atau satu persen dari populasi penduduk Situbondo berpotensi mengalami kebutaan. Ini karena, enam ribuan warga Situbondo yang mayoritas berumur 40 tahun ke atas mengidap penyakit katarak.
"Penyakit katarak merupakan penyakit kekeruhan lensa mata sebagai salah satu penyebab terbanyak hilangnya penglihatan manusia berumur 40 tahun ke atas. Jadi, itu menunjukkan sebanyak 6.947 warga Situbondo berpotensi alami kebutaan," kata Kepala Dinkes Situbondo, dr. Sandy Hendrayono, Rabu 3 Juli 2024.
Namun banyaknya warga Situbondo mengidap penyakit katarak, menurut Dokter Sandy -sapaan akrabnya-, belum diimbangi ketersediaan dokter spesialisasi mata. Sehingga, pelayanan terhadap pasien penyakit mata, khususnya penyakit katarak di Situbondo sangat terbatas dan tidak bisa optimal.
"Untuk mengatasi penyakit katarak dan mengurangi angka kebutaan di Situbondo, kami (Dinkes) bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan penanganan penyakit katarak, Jhon Fawcett Foundation (JFF) Bali menggelar bakti sosial operasi katarak gratis di Situbondo selama 5 hari dari Selasa 2 Juli hingga Sabtu, 6 Juli 2024," katanya.
Bakti sosial operasi katarak gratis bersama JFF pada tahun ini, terang Dokter Sandy, merupakan kegiatan kali kedelapan sejak dimulai pada 2011. Tujuannya membantu mengurangi penderita penyakit katarak dan mencegah kebutaan mata permanen dialami warga Situbondo akibat penyakit katarak.
"Untuk bakti sosial operasi katarak gratis tahun ini digelar 2 kali pada Juli dan November nanti. Sasaran akan melayani operasi katarak pada 2 ribu warga Situbondo. Selain operasi katarak, juga pemberian kaca mata gratis dan bola mata palsu," terang mantan Direktur RSUD Asembagus Situbondo itu.