Lokasi Pencarian Korban Longsor Ponorogo Diperluas
Ponorogo: Dalam hal mempercepat penanganan korban bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, tim penanganan bencana,menambah sektor pencarian korban longsor di titik D. Sebab unit K9 sudah menemukan perkiraan titik bau jasad korban.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Jawa Timur Benny Sampir Wanto mengatakan di sektor D ini, tim juga membuat akses aliran air dari sektor A,B,C yang tertutup karena pembukaan jalan baru agar tidak mengalir ke rumah warga.
“Sementara di sektor B, tim menyisir ke lokasi rumah penduduk bernama Bintomo serta ke arah atas di lokasi tumpukan tanah yang masih blank spot, antara sektor A dan B. Sedangkan di sektor C, tim menyisir ke arah atas,” terang Benny dalam siaran persnya, Kamis (6/4).
Ia mengatakan tidak cukup dengan itu saja, alat-alat berat tentunya juga dipindahkan. Alat berat di sektor A dipindahkan di sektor B dan sektor C dipindahkan sektor D. Sedangkan alat berat sektor D dimanfaatkan untuk penguatan membendung aliran sungai sehinga tidak masuk ke rumah warga.
Pada pencarian yang dilakukan kemarin, Benny menjelaskan telah terjadi dua kali longsor kecil pada pukul 13.15 WIB dan 14.45 WIB. Longsoran kecil tersebut terjadi karena kondisi tanah di bukit yang retak.
“Untuk meminimalisasi longsor yang tidak diinginkan, petugas melakukan penyemprotan tanah mengendalikan jatuhnya tanah yang tidak terkendali atau longsor,” terangnya.
Ia juga menjelaskan, selama ini proses pencarian korban belum optimal. Hal ini dikarenakan pencarian hanya 6 jam. Alasannya cuaca yang tidak mendukung, termasuk hari ini s.d Sabtu, tanggal 6-8 April, cuaca diprediksi hujan sedang.
Perlu diketahui, sebanyak 867 personel yang terlibat dalam penanganan longsor ini, yakni dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Dinas Sosial, dan relawan. Sebanyak 10 alat berat dipergunakan, dengan satu unit mengalami kerusakan. Dari 28 orang yang dinyakan hilang, baru tiga orang yang ditemukan. (rah)