Tentukan Awal Ramadan, 27 Titik di Jatim Pantau Hilal
27 titik di Jawa Timur digunakan untuk pengamatan bulan baru atau hilal pada Kamis 23 April 2020. Wilayah Jawa Timur memiliki titik terbanyak dari total 82 titik pengamatan hilal yang tersebar di 34 Provinsi. Pengamatan hilal dilakukan Kementerian Agama untuk menetapkan awal bulan Ramadan 1441 Hijriah atau 2020 Masehi.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamarudin Amin menyatakan jika pengamatan akan dilkukan oleh petugas Kanwil Kemenag Provinsi bersama dengan ormas Islam, BMKG, dan juga Mahkamah Agung.
Nantinya, hasil pengamatan tim pemantau akan dibahas dalam sidang isbat yang kali ini digelar dalam bentuk teleconference. Hasil sidang isbat akan berbentuk ketetapan awal bulan Ramadan sekaligus awal puasa.
"Sesuai protokol kesehatan, kami memghindari ada kerumunan. Sidang isbat akan memanfaatkan teknologi telekonferensi,' katanya di Jakarta.
Sidang akan dibagi jadi tiga sesi. Pertama, sesi paparan posisi hilal, dilanjut sesi sidang tertutup secara fisik yang dihadiri oleh perwakilan MUI, DPR, Menteri Agama Fachrul Razi, Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi dan Dirjen Bimas Islam.
Selanjutnya, sesi tanya jawab yang melibatkan tokoh ormas yang diunang, menggunakan media sosial milik Kemenag.
Dilansir dari Antaranews, publik juga bisa ikut melihat sidang isbat. Jika sebelumnya proses sidang disiarkan televisi, kini masyarakat bisa mengikuti melalui layanan streaming resmi media sosial milik Kemenag.
Hasil sidang isbat akan diumumkan terbuka melalui telekonferensi pers yang tidak melibatkan kedatangan awak pers secara fisik di Kantor Kemenag.