Tentara Ngamuk di Thailand Terlatih Sebagai Penembak Jitu
Jakraphanth Thomma, pelaku penembakan puluhan warga sipil di Thailand memiliki kemampuan sebagai penembak jitu. Thomma melepas tembakan kepada warga sipil lantaran terlibat konflik kepemilikan atas tanah dan rumah, dengan atasannya di satuan militer tempatnya bertugas.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha di Nakhon Ratchasima atau Korat, mengatakan jika Thomma melakukan penembakan lantaran terlibat sengketa rumah dengan saudara dari komandan serta seorang tentara, yang keduanya ditembak mati oleh Thomma.
“Saya berharap ini hanyalah satu dan yang terakhir, dan dan tak akan pernah terjadi lagi. Tak ada satu pun yang menginginkan ini terjadi. Mungkin saja ini karena kondisi mental pelaku,” katanya.
Jakraphanth bertugas di kamp militer Suatham Phithak, sekitar 250km (115 mile) dari Ibu Kota Thailand, Bangkok.
Sumber dari militer mengatakan jika Thomma adalah penembak jitu dan menerima pelatihan khusus untuk penyerangan, termasuk pelatihan untuk penyergapan.
Jakraphanth membunuh komandannya serta mencuri senjata dan kendaraan, sebuah senjata otomatis M60 dan amunisi 770, dari markas militernya.
Ia juga menggunakan media social dengan intens untuk mengunggah gambar dirinya dengan senjata.
Ia mengunggah status Facebook sebelum melakukan serangan, “Kaya dengan curang. Mengambil keuntungan dari orang lain. Apakah mereka pikir bisa memakai uangnya di neraka?, diterjemahkan dari BBC.
Jakraphanth Thomma membunuh 29 orang dan melukai 57 orang dalam insiden yang berlangsung sejak Sabtu, 8 Februari 2020, hingga Minggu, 9 Februari 2020. Thomma ditembak mati setelah melakukan penembakan brutal selama 16 jam.