Tentara Israel Akui Tinggalkan Penyintas Down Syndrome hingga Tewas
Tentara Israel mengakui telah meninggalkan seorang pria dengan down syndrome hingga tewas, di kediamannya, di Shujaiya, Kota Gaza, pada 3 Juli 2024. Pengakuan ini muncul dua pekan setelah kabar tersebut viral di media massa.
Muhammed Bahr, penyintas down syndrome berusia 24 tahun dibiarkan tinggal di kediamannya, sementara Israel memerintahkan semua keluarga Bahr pergi meninggalkan rumah mereka.
Kronologi Peristiwa
Kepada Middle East Eye, keluarga Bahr mengaku ditodong senjata dan diusir keluar rumah dalam sebuah razia tantara Israel, pada 3 Juli 2024. Mereka juga dipaksa meninggalkan Bahr yang disebut "mirip dengan anak berusia 1 tahun," dan membutuhkan bantuan untuk makan.
Saat melakukan razia, Israel melepaskan anjing mereka yang menyerang Bahr. Korban kemudian dibawa ke ruang terpisah dalam keadaan terluka, setelah keluarga menjelaskan jika dia mengalami down syndrome.
Keluarga melihat jika seorang dokter dalam tim tentara Israel itu masuk ke dalam kamar, dan kemudian tak terdengar lagi suara Bahr merintih kesakitan. Keluarga menduga jika dokter tersebut memberikan obat bius pada korban.
Meminta Bantun
Setelah itu, keluarga Bahr yang diusir pergi, meminta bantuan pada PMI selama sepekan. Namun mereka menyebut jika tentara Israel menolak bekerjasama.
Setelah sepekan, dan tentara Israel pergi dari rumah mereka, keluarga Bahr kembali pulang dan mendapati jasad anak mereka telah membusuk. Luka di tangan kanannya Nampak diikat dengan kain, yang diduga digunakan untuk menghentikan pendarahan.
Lantaran sulit memanggil ambulans, keluarga Bahr tak bisa memindahkan jasad Bahr ke pemakaman umum terdekat. Keluarga yang telah berpindah tempat sebanyak lima kali sejak 7 Oktober 2023, memakamkan Bahr tak jauh dari kediaman mereka.
Pernyataan Israel
Tentara Israel kemudian memberikan pernyataan terkait serangan dengan korban yang menyerupai Bahr. Dalam pernyataan yang dikutip sejumlah media, Israel menyebut jika "tentara yang merawat seorang pria yang terluka akibat digigit anjing, harus meninggalkan korban. Sebab tentara itu terluka dan membutuhkan perawatan," kata juru bicara Israel, dikutip dari Middle East Eye, Selasa 23 Juli 2024.
"Dalam kondisi ini, kemungkinan besar pria yang terluka itu sendirian di alam rumah. IDF menyesal telah melukai masyarakat sipil dalam perang," lanjut pernyataan itu.
Advertisement