Tentang Quarter Life Crisis dan Gejalanya
Quarter life crisis (QLC) adalah masalah yang banyak dialami kaum milenial saat ini. QLC adalah sebuah periode ketika seseorang cemas, ragu, gelisah, dan bingung terhadap tujuan hidupnya.
Tidak hanya tujuan, kondisi ini terjadi pula pada orang yang ragu pada masa depan dan kualitas hidup, seperti pekerjaan, asmara, hubungan dengan orang lain, hingga keuangan.
Fenomena ini sering terjadi di kalangan milenial, yaitu kisaran umur 20-30 tahun.
Menurut dokter spesialis kejiwaan, dr. Brishatami Sawitri,SpKJ, QLC umumnya terjadi pada seseorang yang baru lulus kuliah dan baru memasuki dunia kerja.
"Biasanya dalam kondisi ini banyak tuntutan yang dihadapi dari segi keluarga maupun orang terdekat. Apalagi kalau melihat temannya sudah sukses semua pasti quarter life crisis ini akan muncul," ujar dokter RSUD Dr. Soetomo ini.
Sebenarnya, kata dokter yang akrab disapa Nia ini, keadaan ini wajar terjadi pada semua orang. Dikatakan berbahaya apabila keadaanya ini mengganggu kegiatannya sehari-hari. Misal karena cemas berlebihan akhirnya dia tidak bisa bekerja.
Bila QLC sampai menganggu aktivitas sehari-hari tentu patut diwaspadai. Sebab, gangguan tersebut bisa mengarah ke gangguan kesehatan mental lebih serius.
Nia mengungkapkan beberapa gejala yang bisa terlihat ketika seseorang mengalami QLS berikut ini.
"Krisis identitas, ini gejala yang sering terjadi. Di mana seseorang bingung dengan apa yang ia prioritaskan terlebih dahulu, bingung dengan keputusan yang diambil ini benar atau tidak," jelas dia.
Gejala berikutnya, lanjut Nia, sering tidak percaya diri ketika bertemu dengan temannya. Apalagi bertemu temannya yang lebih sukses atau sudah punya kehidupan cukup baik.
Nia menuturkan, saat kita merasakan QLS sebaiknya hal ini jadi semangat bagi kita untuk mendapatkan hal yang sama dengan cara yang baik.
"Jangan terlalu melihat kehidupan orang dan membanding-bandingan dengan hidup kita. Karena apa yang kita lihat hanya sebagian dari kehidupan orang tersebut, bukan seluruhnya," tandasnya.