Tenggak Obat Terlarang PCC, Puluhan Remaja Jadi Korban
Kendari: Masyarakat dibuat gembar dengan beredarnya informasi soal penyalahgunaan obat-obatan disinyalr bernama PCC.
Hal itu bisa dilihat dari video yang diunggah akun Facebook Fadlyazis Kdi yang memperlihatkan seorang anak kecil tengah bertingkah sangat aneh. Bocah berkaos hitam itu awalnya membungkuk. Matanya terbuka lebar. Bajunya juga basah kuyup, terkena kubangan air di sampingnya.
Di video yang sudah 100 ribu kali dibagikan itu, tampak pula banyak orang yang hanya menontoni bocah ini.
"Tolong pemerintah kendarai tolong dihilangkan itu mumbul, pengaruhnya mumbul ini," kata lelaki yang merekam video itu.
Bocah yang tak diketahui identitasnya tersebut tak kuasa berdiri, bahkan ia sampai terbaring di atas tanah dan kubangan air.
"Tolong BNN dimusnahkan itu mumbul, disampaikan kepada pemerintah Kota Kendari tolong itu mumbul dimusnahkan. PCC dengan itu obatnya orang gila. Tadi rumah sakit jiwa 30 lebih masuk," begitu suara yang terdengar di video itu.
Dalam keterangan, disebutkan bawah penyebabnya yakni karena obat PCC.
Disampaikan kepada Teman2, Saudara, Sahabat untuk melakukan pengawasan Ekstra terhadap putra putrinya, sejak semalam sampai saat ini RSJ Kota Kendari kedatangan hingga sampai 50 pasien, di antaranya ada anak dan remaja dengan gejala yg sama, Mereka Tidak Sadarkan Diri dan Berhalusinasi, Info yg didapat dari pasien mereka telah meminum obat yg disebut PCC (Mumbul) dan ada juga yang disebut Flakka Jenis Narkotika terbaru, dan obat tersebut didapatkan secara gratis oleh oknum yg mereka tidak kenal, Untuk diketahui Sudah ada Korban Meninggal dunia yang merupakan siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di Kota kendari.
Untuk meminimalisir jatuhnya korban diharapkan kerjasama dari para orangtua untuk melakukan pengawasan terhadad putra-putri nya, Terima Kasih.
Dilansir dari laman Kompascom, puluhan remaja di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis 14 September 2014, dilarikan ke beberapa rumah sakit, lantaran mengalami gangguan mental usai mengonsumsi obat-obatan yang belum diketahui jenisnya.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari Murniati, mengatakan, terdapat seorang korban yang masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD) dilaporkan meninggal.
Dia mengaku, belum dapat memastikan jenis obatnya yang dikonsumsi para remaja tersebut. "Kita masih selidiki dulu. Untuk sementara ada 30 orang yang dirawat dan tersebar di beberapa rumah sakit," ucap Murniati.
Sementara itu Kepala Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari Abdul Razak menyebutkan, sejak kemarin pihaknya menangani pasien tersebut. Semuanya adalah usia-usia remaja dan pelajar. RSJ ini merupakan rumah sakit yang paling banyak menangani korban.
"Sejak tadi malam datang di UGD dan sampai tadi kami mencatat 13 orang. Dari 13 itu dilakukan pemeriksaan berdasarkan gejala gangguan secara jiwa. Ada yang ngamuk, ngomong ngawur, ada yang diam. Ternyata mereka mengaku habis memakai zat-zat tertentu. Mengarah ke pil atau narkoba," kata Rasak di kantornya.
Setelah itu, pihaknya melakukan seleksi berdasarkan indikasi medis dan melakukan penanganan dan tersisa 3 orang yang harus dirawat secara intensif dan pasien lainnya sudah dipulangkan. Untuk penanganan sementara, para pasien diberikan obat penenang.
"Kami sudah komunikasi dengan BNN Kendari terkait hasil pemeriksaan karena itu kewenangan mereka. Kami minta juga ada posko di sini karena jangan sampai ada lagi yang datang," ujarnya.
Di UGD RSJ Kendari terlihat beberapa pasien terpaksa diikat tangan dan kakinya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. (kuy)