Tengah Malam Nanti Karantina Massal Pondok Pesantren Berakhir
Karantina massal di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, tengah malam nanti, Sabtu, 12 September 2020, akan berakhir. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Banyuwangi memastikan tidak akan ada perpanjangan masa karantina massal di pondok pesantren tersebut.
"Karantina terakhir, Sabtu 12 September 2020 pukul 24.00 WIB itu selesai masa karantina. Tidak ada perpanjangan," tegas Juru Bicara GTPP Covid-19 Banyuwangi dr. Widji Lestariono, Sabtu, 12 September 2020.
Karantina massal di pondok pesantren ini dimulai Minggu, 30 Agustus 2020 lalu. Karantina massal dilakukan menyusul adanya santri yang positif Covid-19. Selama masa karantina massal, dari 600-an santri yang dinyatakan positif Covid-19, hingga saat ini sudah 91 santri dinyatakan sembuh.
"Santri yang sudah dinyatakan sembuh ada 91 orang. Mereka ada di pondok. Mereka dipisahkan, karena sudah sembuh dipisahkan dari yang lain," jelasnya.
Namun meski yang sudah dinyatakan sembuh baru ada 91 orang, dr. Widji Lestariono menyebut bukan berarti yang lainnya belum sembuh. Dia menyebut untuk klaster Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi ini, rata-rata santri yang positif Covid-19 adalah bergejala ringan. Begitu masa karantina massal usai, yang tidak bergejala pun, bisa dinyatakan sembuh. Sedangkan untuk yang masih memiliki gejala, akan dilanjutkan dengan isolasi selama lima hari lagi.
"Jika lima hari gejalanya hilang maka bisa dinyatakan sembuh. Kalau masih ada gejala masih terus kita isolasi," tegasnya.
Kata dr. Widji Lestariono kebijakan ini sesuai dengan petunjuk teknis penanganan Covid-19 revisi kelima yang terbaru. Dalam petunjuk teknis terbaru menyebut pasien yang terkonfirmasi Covid-19 namun tidak bergejala bisa diisolasi di rumah. Untuk yang ada gejala klinis biasanya dirawat di rumah sakit sampai gejalanya hilang atau secara klinis sudah sehat tanpa harus menunggu hasil swab negatif.
Dengan berakhirnya masa karantina massal, maka dapur umum yang ditempatkan tak jauh dari pesantren akan dihentikan. Selama ini dapur umum tersebut telah melayani kebutuhan makan santri selama karantina massal. Dalam sehari dapur umum ini menyediakan makan sebanyak 18.000 bungkus.
Selain itu semua tim yang diterjunkan di pondok pesantren selama karantina massal juga akan ditarik. Selama ini ada lima tim yang diterjunkan ke sana. Yakni tim pemeriksaan, tim tracing, tim swab, tim trauma healing, dan tim disinfeksi.
Rio yang juga Kepala Dinas Kesehatan menegaskan setelah usainya masa karantina massal, hanya mini Hospital yang akan tetap ditempatkan di sekitar Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung. Rencana awal mini Hospital ini akan ditempatkan di sana seminggu ke depan.
"Mini Hospital untuk melayani dan memantau mereka yang bergejala atau yang bergejala baru. Penempatan Mini Hospital ini melihat situasi. Jadwal awal seminggu," pungkasnya.