Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun,Tenaga Medis RS Siloam Meninggal
Video tentang tenaga medis yang meninggal diunggah oleh akun Instagram @aslisuroboyo pada Kamis 16 April 2020. Video yang diunggah dua jam lalu itu menunjukkan proses perpindahan jenazah dari dalam rumah sakit hingga ke mobil ambulans. Seluruh proses dilakukan oleh petugas menggunajan alat pelindung diri (APD) berwarna putih.
Terlihat empat orang mengenakan APD, serta satu orang mengenakan pakaian biasa mendorong satu peti jenazah berbahan alumunium, masuk ke dalam ambulans.
“Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Satu lagi petugas media harus gugur ketika melawan covid-19. Hari ini (Kamis), 16 April 2020, perawat senior di RS Siloam Surabaya meninggal ketika menghadapi virus covid-19. Semoga bisa menjadi pelajaran untuk yang lainnya agar bisa lebih mengantisipasi corona. Terima kasih pahlawan medis, semoga Husnul Khotimah,” tulis status unggahan tersebut.
Video yang diunggah sekitar dua jam lalu telah disukai lebih dari 200 ribu viewer.
Sementara, melalui rilisnya, RS Siloam membenarkan kabar tentang satu tenaga medisnya yang meninggal. Mereka juga menjelaskan, waktu tepatnya almarhumah berpulang.
“Duka cita mendalam atas berpulangnya, perawat senior Siloam Hospitals Surabaya, Hastuti Yulistiorini. Beliau telah berpulang ke sisi Tuhan pada Kamis, pukul 06.09 WIB di usia 51 tahun,” tulis rilisan tersebut, Kamis, 16 April 2020.
CEO Siloam Hospitals Surabaya dr. Maria Magdalena Padmidewi, dalam siaran pers terpisah juga membenarkan hal itu. Ia juga menjelaskan, kalau yang bersangkutan telah bekerja di sana sejak 32 tahun yang lalu sambil menyampaikan duka atas hilangnya sosok pahlawan kesehatan.
“Beliau adalah (Alm.) Hastuti yang bergabung bersama kami sejak 17 Maret 1988. Sudah 32 tahun lamanya beliau mendedikasikan hidupnya untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat,” tulis Maria.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada mendiang, atas apa yang ia dedikasikan selama ini. Selain itu, petugas medis lainnya juga turut serta mendoakan, agar keluarga yang ditinggal oleh almarhum bisa cepat ikhlas.
“Segenap keluarga besar Siloam Hospitals mendoakan agar Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kekuatan dan penghiburan untuk keluarga yang ditinggalkan,” katanya.
Ketika dikonfirmasi awak media, humas RS Siloam, Sally, tak banyak berkomentar. Ia beralasan, bahwa tulisan yang ada di pres rilis sudah cukup mewakili.
“Maaf, tidak ada wawanca. Kami hanya rilis resmi, itu saja. Maaf rilis resmi kami hanya itu,” singkat Sally, melalui pesan.
Perlu diketahui, RS Siloam menyediakan pelayanan uji swab dengan pilihan durasi hasil tes 7 hari, 72 jam, dan 24 jam. Selain itu ada juga rapid test atau tes antibodi yang tersedia di 38 RS Siloam.
Advertisement