Temukan 182 Kasus DBD, Bupati Kediri Ingatkan Warga Hidup Sehat
Meski sekarang masih dihadapkan pada pandemi Covid-19, masyarakat tetap harus waspada terhadap ancaman kasus demam berdarah dengue (DBD) seiring datangnya musim penghujan. Pasalnya pada bulan November tahun 2021 penyakit yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti sudah ditemukan sebanyak 182 kasus.
Menyikapi hal itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dengan kasus DBD ini. Apalagi, saat musim penghujan rawan adanya genangan yang menjadi tempat nyamuk aedes aegypti berkembang.
"Jangan sampai demam berdarah ini menjadi ancaman baru di tengah masa pandemi Covid ini," katanya, Sabtu 13 November 2021.
Untuk mewaspadai ancamani penyebaran DBD, pria yang akrab disapa Mas Dhito ini menyatakan, pemerintah melakukan upaya preventif untuk mengantisipasi penyebaran kasus DBD. Pun demikian, dia mengajak masyarakat untuk tetap berperilaku hidup bersih dan sehat.
"Pastikan lingkungan bersih dan tidak banyak genangan di tempat-tempat sampah, dan tempat lain yang berpotensi timbulnya genangan," tuturnya.
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Dr dr Ahmad Chotib menambahkan, data kasus DBD yang dihimpun Dinas Kesehatan dari 182 kasus, dua di antaranya pasien meninggal dunia. Karena potensi ancamannya yang tinggi di musim penghujan ini, DBD memang harus terus diwaspadai.
"Memang sekarang belum meningkat, namun potensinya sangat tinggi. Karena tahun lalu puncak demam berdarah terjadi pada musim penghujan," terangnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk aktif melakukan perilaku hidup sehat serta menjalankan 3M (menguras, menutup, dan mengubur). Sementara itu, Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) yang ada di desa-desa pun diharapkan terus aktif.
"Yang kita harapkan adalah kader jumantik ini selalu survei ke rumah-rumah agar tidak ada jentik-jentik yang tumbuh," pungkasnya.