Temui Pengungsi di Adonara, Presiden: Tetap Jalankan Prokes
Selain mengunjungi Kabupaten Lembata, Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, juga mengunjungi Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur. Wilayah tersebut merupakan salah satu yang terdampak paling parah saat bencana terjadi beberapa waktu lalu.
Bersama rombongan terbatas, Kepala Negara meninjau lokasi dan tempat pengungsian yang berada di Desa Nele Lamadike, Kecamatan Ile Boleng.
"Sore hari ini saya berada di Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, setelah pagi tadi saya juga meninjau di Kabupaten Lembata," ujar Presiden dalam keterangannya, Jumat, 9 April 2021.
Kepala Negara mengatakan, warga terdampak bencana di lokasi tersebut nantinya juga akan direlokasi ke wilayah baru yang akan ditetapkan kemudian oleh pemerintah daerah. Dalam hal ini, pemerintah pusat siap untuk segera membangun rumah-rumah baru bagi warga setempat.
Kata Jokowi, warga akan direlokasi ke tempat lain yang segera ditetapkan oleh Bupati dan Gubernur. Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) disebut siap untuk membangun rumahnya secepat-cepatnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi turut mengingatkan warga setempat yang saat ini tengah berada di pengungsian untuk tetap berdisiplin menegakkan protokol kesehatan.
"Hati-hati, (jalankan) protokol kesehatan. Semua pakai masker agar yang namanya Covid tidak semakin menyebar di mana-mana, utamanya di Nusa Tenggara Timur," katanya.
Berdasarkan data yang diterima Posko Bencana Nele Lamadike, per 8 April 2021 kemarin diketahui sebanyak 56 warga setempat meninggal, 34 orang mengalami luka-luka, dan 1 orang lainnya belum ditemukan. Di wilayah tersebut, sebanyak 870 orang mengungsi di sejumlah titik pengungsian yang berada di sekitar lokasi.
Adapun sebanyak 48 rumah tercatat mengalami kerusakan dengan rincian 9 unit mengalami rusak berat, 9 unit lainnya rusak ringan, dan 30 unit rumah hanyut atau tertimbun longsor.
Sementara, untuk Kabupaten Flores Timur secara keseluruhan, diketahui sebanyak 71 orang meninggal dunia dan 5 orang lainnya masih dalam pencarian.
Mendampingi Presiden dalam peninjauan di antaranya ialah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala Basarnas Henri Alfiandi, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, dan Bupati Flores Timur Antonius Hubertus Gege Hadjon.